MUI Riau Luncurkan Peta Dakwah Cerdas Berbasis AI, Pertama di Indonesia
Ketua Tim Peneliti Peta Dakwah, Dr. Rahmat Kurniawan, ST., MT, memaparkan bahwa Peta Dakwah telah dikembangkan dihadapan seluruh forkopimda se provinsi Riau.
Pekanbaru – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau meluncurkan Peta Dakwah Cerdas untuk Optimalisasi Penugasan Ulama dan Konten Dakwah di Gedung Daerah Balai Serindit, Komplek Kediaman Gubernur Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (21/12/2024).
Program inovatif ini dihadiri oleh para ulama, Pemerintah Provinsi Riau, Polda Riau, Forkopimda Riau, serta seluruh pengurus MUI se-Provinsi Riau.
Peluncuran ini bertepatan dengan pembukaan Pendidikan Kader Ulama Berbasis Desa, yang dirancang untuk mempermudah ulama dari seluruh desa di Riau dalam menjalankan dakwah sesuai kondisi daerah, sosial, dan cuaca, dengan dukungan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Ketua Peneliti Peta Dakwah Cerdas (PDC), Dr. Rahmad Kurniawan, ST., MT., memaparkan bahwa program ini merupakan yang pertama di Indonesia.
"PDC adalah inovasi berbasis AI yang memungkinkan distribusi ulama dan materi dakwah menjadi lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat," jelasnya.
Dr. Rahmad juga memaparkan tiga fitur unggulan PDC yang mendukung dakwah secara efisien:
Pemetaan Lokasi dan Profil Penceramah memungkinkan masjid dan penceramah dikelompokkan berdasarkan lokasi dan kebutuhan, deteksi Isu Sosial yaitu teknologi ini mendeteksi isu sosial dalam radius 1 kilometer dan menyusun outline ceramah yang relevan.
Peta dakwah ini juga berfungsi untuk perencanaan berdasarkan cuaca untuk membantu perencanaan kegiatan dakwah dengan prediksi cuaca berbasis geo-lokasi secara real-time.
Peta dakwah ini dikembangkan melalui penelitian yang didanai DIPA LPPM Universitas Riau, dengan kolaborasi MUI Riau, Universitas Riau (UNRI), dan UIN Suska Riau.
Pj Gubernur Riau Dr. Rahman Hadi, M.Si., diwakili Asisten I Setdaprov Riau, Zulkifli Syukur, MA, M.Si.,mengapresiasi penuh atas peluncuran program ini.
“Program ini adalah langkah strategis untuk mencetak ulama muda yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama mendalam, tetapi juga mampu memimpin masyarakat desa secara holistik. Ini bukti sinergi antara MUI dan Baznas dalam membangun masyarakat yang religius, harmonis, dan sejahtera,” ujarnya dalam sambutannya.
Pemerintah Provinsi Riau juga berkomitmen untuk memfasilitasi keberlanjutan program ini guna memastikan pembinaan keagamaan yang berkelanjutan.
Ketua MUI Riau, Prof. Dr. KH. Ilyas Husti, MA, menekankan pentingnya integrasi data demografi dan ekonomi dalam pemanfaatan PDC.
"Dengan pemetaan yang lebih komprehensif, dakwah dapat lebih relevan dalam menjawab tantangan masyarakat," ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk memaparkan hasil implementasi awal PDC di tiga kabupaten/kota, yakni Pekanbaru, Kampar, dan Kepulauan Meranti.
PDC disambut positif oleh para peserta yang hadir. Dengan fitur berbasis AI, program ini dinilai mampu memberdayakan masyarakat, menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan harmonis.
"PDC ini adalah langkah awal menuju dakwah yang modern dan berdampak besar, tidak hanya bagi Provinsi Riau tetapi juga untuk pembangunan nasional," pungkas Prof. Fitra Lestari, Ph.D., Ketua Komisi Infokom MUI Riau.
Peluncuran PDC menjadi bukti bahwa dakwah dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi, memberikan kontribusi signifikan bagi kehidupan masyarakat di era digital.
Ketua Tim Peneliti Peta Dakwah, Dr. Rahmat Kurniawan, ST., MT, memaparkan bahwa Peta Dakwah telah dikembangkan dan dapat diakses melalui situs https://peta-dakwah.expert.web.id.
"Peta dakwah ini memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan penugasan ulama berdasarkan lokasi, karakteristik jemaah, dan kebutuhan masjid," jelas Dr. Rahmat.
Editor :Tim Sigapnews