Nasi0nal
Mantan Komisioner KPK Berdemo, Jasin: Penjarakan Setya Novanto
Mantan Wakil Ketua KPK M Jasin.(Foto: Sigapnews.Piter)
SIGAPNEWS.CO.ID | Jakarta - Beberapa mantan komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun ke jalan memeriahkan 15 tahun car free day (CFD) di Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu, 24 September 2017 pagi.
Mantan komisoner KPK, Mochammad Jasin, mengatakan rakyat harus terus mendukung KPK dalam memberantas korupsi.
“KPK garda depan pemberantasan korupsi yang melindungi uang rakyat,†kata Jasin saat berorasi di CFD, Jakarta, Ahad pagi, 24 September 2017.
Demonstrasi bertajuk “Selamatkan KPK†tersebut dikoordinir mantan komisioner KPK, Erry Riyana Hardjapamekas, itu menuntut agar kasus Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) segera diusut sampai tuntas.
“Tetap pada pendirian kami, Setya Novanto harus dipenjara, perjuangan kami tak pernah berhenti,†kata Jasin.
Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, meminta negara segera mengungkap kasus penyerangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“Negara segera melakukan investigasi yang independen menyeluruh dan imparsial atas penyerangan Novel,†kata Usman.
Ia juga meminta negara memberikan jaminan agar KPK dapat terus menjalankan tugasnya.
Aksi yang diawali dengan orasi di Bundaran Hotel Indonesia itu dilanutkan dengan jalan kaki ke arah patung kuda Arjuna Wijaya.
Menurut pemantauan Tempo, para pengunjung CFD meneriakkan “Hidup KPK.â€
Massa aksi mantan komisioner KPK juga membawa spanduk dan beberapa poster bertuliskan keluhan merka terhadap kasus-kasus besar korupsi yang merugikan rakyat, seperti “Gara-gara korupsi, e-KTP aye gak jadi-jadi.â€(*)
Mantan komisoner KPK, Mochammad Jasin, mengatakan rakyat harus terus mendukung KPK dalam memberantas korupsi.
“KPK garda depan pemberantasan korupsi yang melindungi uang rakyat,†kata Jasin saat berorasi di CFD, Jakarta, Ahad pagi, 24 September 2017.
Demonstrasi bertajuk “Selamatkan KPK†tersebut dikoordinir mantan komisioner KPK, Erry Riyana Hardjapamekas, itu menuntut agar kasus Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) segera diusut sampai tuntas.
“Tetap pada pendirian kami, Setya Novanto harus dipenjara, perjuangan kami tak pernah berhenti,†kata Jasin.
Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, meminta negara segera mengungkap kasus penyerangan penyidik senior KPK, Novel Baswedan.
“Negara segera melakukan investigasi yang independen menyeluruh dan imparsial atas penyerangan Novel,†kata Usman.
Ia juga meminta negara memberikan jaminan agar KPK dapat terus menjalankan tugasnya.
Aksi yang diawali dengan orasi di Bundaran Hotel Indonesia itu dilanutkan dengan jalan kaki ke arah patung kuda Arjuna Wijaya.
Menurut pemantauan Tempo, para pengunjung CFD meneriakkan “Hidup KPK.â€
Massa aksi mantan komisioner KPK juga membawa spanduk dan beberapa poster bertuliskan keluhan merka terhadap kasus-kasus besar korupsi yang merugikan rakyat, seperti “Gara-gara korupsi, e-KTP aye gak jadi-jadi.â€(*)
Editor :Tim Sigapnews
