Tragedi Semanggi
Hampir 19 tahun Tragedi Semanggi Berlalu, Keluarga Korban Ingin Bertemu Presiden Jokowi

Maria Catarina Sumarsih menaburkan bunga dilokasi anaknya tertembak Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan) mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat peristiwa Semanggi I saat Peringatan 17 Tahun Tragedi Semanggi 1998 dalam aksi peringatan Trag
Sumarsih mengatakan keluarga korban pelanggaran HAM pun berharap audiensi langsung dengan Presiden untuk penyelesaian kasus termasuk Tragedi Semanggi I dan II.
Sumarsih mengaku akan memanfaatkan celah dan memikirkan konsepnya dalam beberapa hari terakhir ini.
“Itu untuk menjaga harapan dan semangat,†kata Sumarsih, ibu dari Bernardinus Realino Norma Irmawan, korban tewas dalam Tragedi Semanggi I, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu 20 September 2017.
Sumarsih menjelaskan aksi kamisan di depan Istana Negara, akan terus dilanjutkan hingga penyelesaian tuntas dilakukan pemerintah.
“Selama tidak ada kemauan dari Presiden tidak akan selesai,†ujarnya.
Menurut dia, penyelesaian persoalan HAM melalui jalur penegakan hukum menjadi tanggung jawab pemerintah.
Hampir 19 tahun berlalu, penyelesaian penegakan hukum oleh pemerintah terhadap Tragedi Semanggi I dan Tragedi Semanggi II belum menemui titik terang.
Pada 24 September, nanti bertepatan dengan 18 tahun peristiwa yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan ratusan orang korban luka-luka.
Sementara pada November mendatang, adalah peringatan 19 tahun Tragedi Semanggi I.
Harapan Sumarsih ini muncul bersamaan dengan pesimisme keluarga korban atas janji Presiden Jokowi untuk menuntaskan pelanggaran HAM yang tercantum dalam Nawacita.
Sumarsih meyakini 2017 adalah waktu yang tepat untuk Jokowi menyelesaikan kasus pelanggaran HAM masa lalu.
"Saya berharap Nawacita tidak menjadi dukacita, apalagi dusta," katanya.
Sumarsih berpendapat penyelesaian yang segera bisa menghentikan isu pelanggaran HAM masa lalu dijadikan komoditas politik menjelang Pemilihan Umum mendatang.
“Jangan memilih orang yang mendukung atau diduga sebagai pelanggar HAM. Itu akan selalu saya kampanyekan,†ujar Sumarsih.(*)
Editor :Tim Sigapnews