Didukung Semua Pihak
Dibawah Kepimpinan H Irwan Nasir Meranti Keluar dari Kemiskinan
Bupati Irwan menyerahkan santunan kepada kaum Dhuafa dalam rangka peduli sesama masyarakat Meranti
Sigapnews.co.id | Meranti - Kepulauan Meranti memang merupakan salah satu kabupaten yang baru dan awal pembentukannya memiliki angka kemiskinan mencapai 43 persen.
Namun, dibawah kepemimpinan H Irwan Nasir, Sedikit demi sedikit dan berjalan waktu, permasalahan kemiskinan di kabupaten termuda di Provinsi Riau ini dapat dikurangi.
Ini tentu bukan terjadi secara bins salabin. Ini semua berkat kerja keras semua pihak yang ada di Kepulauan Meranti, sehingga Kabupaten sagu ini mampu berdiri sendiri dan bisa sejajar dengan kabupaten/kota di provinsi Riau.
"Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung pembangunan Meranti, yang berkat usaha bersama telah berhasil mengeluarkan Kabupaten Meranti dari kemiskinan. Kedepan peran ini sangat dibutuhkan mari bersatu padu mulai aparatur, pengusaha dan masyarakat sendiri," ucap Bupati Irwan ketika memimpin inspektur upacara pada memperingati Hari Jadi Kepulauan Meranti ke-8 di halaman Kantor Bupati Jalan Dorak, Selatpanjang, Senin (19/12/2016).
Dengan terus mengingat momentum berharga ini, ia juga mengajak semua unsur Pemerintahan, Instansi vertikal, TNI, Polri bersama bahu membahu bergandeng tangan untuk membangun Meranti sesuai dengan tupoksinya masing-masing. Khusus kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS), Ia menegaskan agar dapat bekerja sebaik-baiknya sesuai fungsi dan sumpah janji pegawai dalam mengabdi untuk membangun Meranti menjadi yang lebih baik.
Mengentaskan kemiskinan tentunya harus diselingi dengan pembangunan yang baik pula. Menurutnya, dengan kehadiran PNS diminta agar bekerja dengan baik untuk menuntaskan tugas yang menjadi tanggung jawab. Oleh karena itu diminta dilaksanakan dengan baik, sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan yang ditargetkan.
Bupati Kepulauan Meranti didampingi istri melaksanakan panen cabe oleh petani binaan Pemkab Meranti dalam rangka mengentaskan kemiskinan.
"Jalankan tugas dan kewajiban sebaik-baiknya, baik itu PNS maupun Honor serta pegawai pendukung. Jangan bekerja hanya semata-mata mendapatkan imbalan dengan cara berfikir keliru dan harus diluruskan dalam rangka mendukung pembangunan yang baik dan berkelanjutan sesuai kebijakan Nasional Provinsi dan Daerah," terang Bupati Irwan lagi.
Lebih jauh dikatakannya, saat ini banyak pekerjaan yang belum terlaksana dengan maksimal, sehingga hasilnya belum memuaskan baik dari segi Infrastruktur, dan ekonomi. Seluruh pegawai yang telah berkesempatan bekerja adalah termasuk orang yang beruntung dibanding yang lain belum mendapat kesempatan.
Kepada semua pegawai yang berjumlah 5000-an orang, Bupati Irwan menekankan beberapa hal salah satunya terkait banyaknya tren PNS pindah tugas akibat terjadi penurunan volume APBD Meranti yang berimbas pada berkurangnya kesejahteraan.
Hal itu bertentangan dengan janji PNS saat diterima sesuai posisi yang dilamar, dan semua PNS sudah menyadarinya. Apa yang dilakukan Pemda dengan menerima PNS dari luar mengingat sangat dibutuhkannya tenaga yang profesional. Ditengah penolakan dari dalam yang sangat luar biasa, karena terbatasnya pekerjaan bagi tenaga kerja lokal. Hal ini harus disadari dan peluang itu hendaknya dimaksimalkan.
"Saya minta berikanlah loyalitas dan kesetiaan sesuai janji saat melamar sebagai PNS di Meranti, saya ajak semua merenungkan kembali," jelas Bupati.
Pada kesempatan itu juga, orang nomor satu di Kepulauan Meranti itu menyinggung tentang sistem rekrutmen dan penempatan pejabat di posisi strategis Pemkab Meranti. Dengan begitu, kedepan katanya akan disesuaikan dengan UU Aparatur Sipil Negara melalui seleksi ketat dalam rangka menghasilkan pejabat berkwalitas agar mampu menjalankan pekerjaan pembangunan sesuai harapan masyarakat di Kabupaten Kepulauan Meranti.
Sebagaimana diketahui, tepat pada tanggal 19 Desember 2016, Kabupaten Kepulauan Meranti menginjak usia ke- 8 tahun. Momentum ini merupakan bukti peningkatan dan perkembangan yang saat ini terus semakin bergulir menuju kesejahteraan masyarakat di kota yang dijuluki wilayah sagu terbesar di Indonesia.
Seperti kita ketahui, kembali kepada sejarah dari sejak lahirnya Meranti pada tanggal 19 Desember 2008, mengentaskan kemiskinan memang suatu hal yang ingin dituntaskan dalam perekonomian yang saat itu masih dibilang benar-benar sulit. Diberi nama Meranti pada masa itu merupakan asal dari gabungan tiga pulau yang saat itu masih dikuasai Kabupaten Bengkalis yakni, Pulau Merbau, Rangsang, dan Tebingtinggi, sehingga disingkat menjadi Meranti.
Dengan berpenduduk 178 ribu jiwa diawal terbentuknya Meranti menempati angka kemiskinan paling tinggi. Berdasarkan data statistik mencapai 43 persen, telah menempatkan Meranti sebagai kawasan tertinggal, terbelakang, dan terpencil. Kondisi itu menyebabkan wilayah Meranti dianggap tidak kondusif dengan dibuktikan tingginya premanisme dan kemiskinan akibat kurangnya perhatian dari pemerintah dalam pembangunan.
Setelah membelah diri dari Kabupaten Bengkalis dan masuk pada bagian wilayah bumi lancang kuning (Provinsi Riau), terbentuknya Meranti merupakan momentum dimulainya pembangunan. Dengan semangat tekad para pejuang Meranti, akhirnya sedikit demi sedikit cita-cita Meranti untuk keluar dari kemiskinan mulai terwujud. Seridaknya, di tahun 2015 lalu angka kemiskinan Kabupaten Kepulauan Meranti menurun menjadi 33 persen. (Advertorial)
Editor :Tim Sigapnews