Lingkungan
Hasil Lab, Belum Diketahui Sebab Matinya Ikan di Sungai Reteh Kemuning
Saat rapat
Tamapak hadir langsung Camat Kemuning Azwizarmi, SH.,MH, Kapolsek Kemuning KOMPOL Lilik Surianto, Anggota DPRD Inhil M Kautsar, bidang budi daya Dinas Perkara Inhil Yusfarizal, Yuli bagian Pemantauan, penataan, dan penikatan kapasitas Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Ketua HNSI Kemuning H Khairuddin, Ketua LAMR Kemuning H Fauzi Abdullah, Pelaku Budi Daya Ikan Kecamatan Keritang Suardi Yusuf dan sejumlah kepala desa, dan para tokoh masyarakat serta tokoh pemuda Kecamatan Kemuning.
Rapat yang di Pimpin Langsung oleh Camat Kemuning tersebut berlangsung alot setelah pihak BLH Yuli memaparkan bahawa sebelum di dirikan pabrik di daerah hulu sungai dilakukan cek laboratorium perona awal baku mutu air bagus maka setelah pabrik beroperasi dan terjadi insiden ikan mati berulang-ulang.
"Insiden pertama yang terjadi pada februari lalu kami langsung turun kelapangan dan mengambil sample baik itu sample yang di ambil oleh masyarakat pada saat kejadian maupun yang kami ambil langsung sehari setelah kejadian, kemudian kami uji ke laboratorium di Pekanbaru. Hasilnya tidak berbeda jauh dari uji laboratorium perona awal dengan setelah terjadi insiden, artinya baku mutu air masih bagus," ujar Yuli.
Anehnya insiden tersebut terjadi ketika usai hujan, maka muncul asumsi atau dugaan dari masyarakat bahwa limbah salah satu pabrik sawit.
Namun dalam hal ini tentunya pihak BLH tidak mau serta memberikan sanksi tanpa ada bukti yang jelas, apakah benar itu dampak dari limbah perusahaan.
Kemudian Yuli juga menjelaskan bahawa selain dari kasus tersebut serta berdasarkan pengawasan, pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir melalui BLH sudah memberikan sanksi tegas yakni tindakan paksa terhadap PT Risman baik secara administrasi maupun teknis lainnya.
"Untuk diketahui pemerintah mempunyai standar pembinaan terhadap perusahaan antar lain pertama teguran tertulis kedua Paksaan pemerintah, Pembekuan, dan pencabutan izin" Jelas Yuli.
Ditambahkan Kapolsek Kemuning KOMPOL Lilik Surianto, Keresahan yang terjadi di tengah masyarakat itu adalah juga keresahan kami.
"Mohon BLH agar berpihak kepada masyarakat karena masyarakat sangat membutuhkan air sungai tersebut, jika terjadi lagi kami akan bergerak cepat" ujar Kapolsek.
"Bahkan pada kejadian terakhir kemarin saya dan anggota langsung turun ke dekat jembatan Desa Tukjimun tapi air bagus dan tidak ada ditemukan ikan mati, bahkan saya coba cuci muka namun tidak ada berbau"jelas Kapolsek.
"Kemudian kami langsung bergerak ke pabrik dan melihat kolam limbah pabrik tersebut, namun juga tidak ada tanda-tanda sumur itu meluap, karena jika benar meluap dapat di lihat dari pinggir sumur itu" pungkasnya.
Berhubung sampai saat ini belum tau sebab pasti matinya ikan-ikan di sungai Reteh tersebut, maka pada intinya semua pihak terkait masih mencari apa sebab sebenarnya. (Def)
Editor :Tim Sigapnews