Lingkungan
Kenapa PVMBG Menetapkan Status Gunung Agung Siaga?

Gunung Agung di Pulau Bali nampak terlihat dari Puncak Gunung Rinjani di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. saat matahari tenggelam, Senin (14/5/2017).(Foto: Sigapnews/Piter)
SIGAPNEWS.CO.ID | Bandung - Kepala Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Kasbani mengatakan, status Gunung Agung di Bali naik menjadi Siaga atau Level III terhitung hari ini, Senin, 18 September 2017, puklul 21.00 WITA.
“Awalnya tidak boleh ada aktivitas 3 kilometer dari puncak, kini menjadi 6 kilometer. Dan secara sektoral yang di lembah-lembah gunung yang pernah dilalui awan panas itu 7,5 kilometer ke arah selatan-barat daya, kemudian arah utara, dan tenggara,†kata dia, Senin, 18 September 2017.
Kasbani mengatakan, dirinya sudah berada di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali.
“Tadi baru menaikkan statusnya jam 9 WITA (malam), karena ada peningkatan gempa signifikan. Juga (gempa) swarm mulai nampak. Kemudian satelit Himawari (Jepang) juga menginformasikan di puncak sudah tampak uap panas, atau indikasi anomali temperatur di atas puncak,†kata dia.
Pukul 19.00 WITA juga terjadi gempa terasa dengan kekuatan 3 Skala Richter.
“Terutama dari kegempaan, terjadi rentetan gempa, dan swarm. Kemudian ada gempa-gempa terasa cukup besar, 3 Skala Richter dengan pusatnya gempanya persis di bawah Gunung Agung pukul 7 malam (WITA),†kata Kasbani.
Kasbani mengatakan, cukup banyak warga yang berada di areal Gunung Agung yang diminta dikosongkan.
“Masyarakat di situ harsu di ungsikan sementara dulu. Ada warga cukup banyak. Sekarang sedang pesiapan turun,†kata dia.(*)
“Awalnya tidak boleh ada aktivitas 3 kilometer dari puncak, kini menjadi 6 kilometer. Dan secara sektoral yang di lembah-lembah gunung yang pernah dilalui awan panas itu 7,5 kilometer ke arah selatan-barat daya, kemudian arah utara, dan tenggara,†kata dia, Senin, 18 September 2017.
Kasbani mengatakan, dirinya sudah berada di Pos Pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali.
“Tadi baru menaikkan statusnya jam 9 WITA (malam), karena ada peningkatan gempa signifikan. Juga (gempa) swarm mulai nampak. Kemudian satelit Himawari (Jepang) juga menginformasikan di puncak sudah tampak uap panas, atau indikasi anomali temperatur di atas puncak,†kata dia.
Pukul 19.00 WITA juga terjadi gempa terasa dengan kekuatan 3 Skala Richter.
“Terutama dari kegempaan, terjadi rentetan gempa, dan swarm. Kemudian ada gempa-gempa terasa cukup besar, 3 Skala Richter dengan pusatnya gempanya persis di bawah Gunung Agung pukul 7 malam (WITA),†kata Kasbani.
Kasbani mengatakan, cukup banyak warga yang berada di areal Gunung Agung yang diminta dikosongkan.
“Masyarakat di situ harsu di ungsikan sementara dulu. Ada warga cukup banyak. Sekarang sedang pesiapan turun,†kata dia.(*)
Editor :Tim Sigapnews