Gubri Abdul Wahid Hadiri Syukuran LAMR Inhil, Tegaskan Komitmen Jaga Budaya Melayu

Gubri Abdul Wahid saat di tepuk tepung tawar di LAM Riau Inhil.
Tembilahan - Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) menggelar syukuran dan buka puasa bersama dalam rangka menyambut kedatangan Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid.
Acara berlangsung di Sekretariat LAMR Tembilahan, Sabtu (15/3/2025), sebagai bentuk ungkapan syukur atas terpilihnya putra terbaik Inhil sebagai pemimpin Riau.
Selain syukuran, LAMR Inhil juga mengadakan prosesi tepuk tepung tawar sebagai simbol doa dan keberkahan. Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) LAMR Inhil, Said Syarifuddin, serta Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Inhil, Feriyandi, turut hadir dalam acara tersebut.
Ketua Panitia, Mahmuddin, menyatakan bahwa acara ini menjadi wujud kebanggaan masyarakat Inhil atas terpilihnya Abdul Wahid sebagai Gubernur Riau.
"Kami sangat bersyukur dan bangga karena putra terbaik Inhil dipercaya memimpin Riau. Kami mendoakan agar beliau diberikan kekuatan oleh Allah dalam menjalankan amanah ini," ujar Mahmuddin yang juga menjabat sebagai Sekretaris LAMR Inhil.
Dalam sambutannya, Gubri Abdul Wahid menegaskan komitmennya untuk menjaga eksistensi LAMR dan budaya Melayu sebagai pilar utama dalam membangun Riau.
"Saya berkomitmen menjadikan LAMR sebagai bagian dari visi-misi pembangunan. Tepuk tepung tawar bukan sekadar tradisi, tetapi juga simbol untuk menghalau bala dan bencana. Saya bangga dan berterima kasih atas penghormatan ini," ujar Gubri.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap adat, Gubri Wahid mengajak seluruh bupati dan wali kota di Riau untuk melakukan prosesi tepuk tepung tawar sebelum memasuki kantor gubernur dan kediaman resmi gubernur.
"Saat saya dilantik, sebelum menginjakkan kaki di kantor dan kediaman gubernur, saya lebih dulu melakukan tepuk tepung tawar di LAMR Provinsi Riau bersama para kepala daerah," jelasnya.
Ia menegaskan bahwa penghormatan terhadap adat dan budaya Melayu Riau akan menjadi bagian penting dalam pemerintahannya.
"Saya ingin memastikan bahwa budaya Melayu tetap menjadi tonggak utama dalam membangun Riau. Dengan menjaga adat, kita juga menjaga jati diri dan marwah negeri ini," tegasnya.
Komitmen tersebut mendapat apresiasi dari masyarakat dan tokoh adat yang berharap budaya Melayu terus menjadi bagian utama dalam kebijakan pembangunan di Riau.
Editor :Tim Sigapnews