Medan
Pospera Buka Puasa Bersama Penyandang Tuna Rungu

DPD Pospera Sumut saat menggelar buka
puasa bersama penyandang Tuna Rungu sekaligus menyerahkan bantuan
sembako dalam rangka Ramadan 2017.(Photo: Sigapnews/Pian)
Ketua DPD Pospera Sumut, Liston Jenta Hutajulu (32), mengatakan Pospera Sumut bertanggung jawab mengawal hingga mengadvokasi berbagai perjuangan masyarakat Sumut.
"Banyak persoalan di Sumut yang berujung pada perampasan hak rakyat. Tentu dengan kehadiran Pospera, sedikit demi sedikit, kami dapat membantu masyarakat Sumut yang terkadang tak mendapat keadilan," ujarnya ketika ditemui di Sekretariat DPD Pospera Sumut, Jalan Sei Batang Kuis, Pringgan, Medan, Senin (19/6/2017).
Lebih lanjut, Alumnus Teknik Elektro Universitas Darma Agung ini mengatakan, gerakan kerelawanan yang mendorong masyarakat untuk peduli dan terlibat aktif dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, khususnya di Sumut. Sehingga masyarakatnya lebih makmur, serta pemimpinnya menjadi bersih dan berkompeten.
Ia menuturkan, Pospera Sumut memiliki berbagai program. Di antaranya penguatan ekonomi masyarakat dan advokasi masyarakat.
Adapun agenda Pospera Sumut yang sedang berjalan dan terjadwal dalam mengadvokasi rakyat seperti, menolong Korban erupsi Gunung Sinabung, advokasi kasus kematian Andi Pangaribuan di Polres Tobasa.
Kemudian, mengadvokasi rakyat pembongkaran makam leluhur warga, Desa Janji Maulu, Kecamatan Sipirok, Tapanuli Selatan, pendampingan kasus guru honorer yang gakinta tidak di bayar oleh Bupati Simalungun.
Sedangkan baru-baru ini, tepatnya Minggu 18 Juni 2017, mereka mengadakan kegiatan buka puasa bersama dengan kaum Tuna Rungu. Kegiatan itu mereka laksanakan di Sekretariat DPD Pospera Sumut, Jalan Sei Batang Kuis, Pringgan, Medan.
Dikatakan Liston, Pospera Sumut memiliki 32 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Pospera se-Kabupaten/Kota di Sumut. Sedangkan jumlah pengurusnya diperkirakan lebih dari 2.500 orang.
Ia menambahkan, sebagai Ormas, Pospera tidak menjadikan kekerasan dan intimidasi sebagai "Pola Gerak dan watak Organisasi". Pospera lebih suka mengorganisir mereka yang dimarginalkan dan membela mereka yang terpinggirkan.
Namun, dalam melakukan pendampingan , Pospera tak juga semudah membalikkan telapak tangan. Organisasi ini juga terkadang mengalami kesulitan, baik dari masyarakat maupun pemerintah sendiri.
"Masyarakat tidak langsung percaya dengan tujuan kita. Selain itu, intimidasi juga selalu datang dari Pemda . Berhubung yang kita tuntun kan hak masyarakat melalui Pemda atau pemko setempat. Intimidasi itu sudah sering kami terima," tuturnya.
Mengatasi persoalan tersebut, Pospera memiliki trik sendiri. Secara perlahan-lahan mereka terus meyakinkan masyarakat melalui pertemuan bersama masyarakat, dan membuktikannya dengan kekonsistenan setiao anghita Pospera yang membantu.
Dijelaskannya, semua lapisan masyarakay dapat bergabung ke Pospera. Baik melalui DPC kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara, namun dengan ketentuan memiliki visi untuk membela hak-hak rakyat yang terzolimi.
Sekilas tentang Pospera ia menuturkan, Pospera merupakan organisasi massa anak muda yang sebelumnya menjadi relawan pendukung Jokowi saat pemilihan presiden. Saat ini Pospera sudah dibentuk dan dideklarasikan di berbagai provinsi.
Pospera sendiri berada di bawah naungan PENA 98 (Persatuan Nasional Aktivis 98). Ir H Joko Widodo sebagai Pelindung Pospera, Ketua Umum Pospera Mustar Bona Ventura dan Sekjen Aim K Labungasa. Pembina Pospera adalah Adian Napitupulu, Sekjen PENA 98.(*)
Editor :Tim Sigapnews