Desa Pasawahan Luncurkan Program Ketahanan Pangan Hewani Lewat BUMDes Langgeng Waluya

Direktur BUMDes Langgeng Waluya, Aam Amsori
PURWAKARTA – Pemerintah Desa Pasawahan, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, resmi meluncurkan program ketahanan pangan hewani berbasis peternakan ayam petelur melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Langgeng Waluya, pada Rabu (8/10/2025).
Langkah ini menjadi upaya konkret desa dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan potensi lokal.
Peluncuran program berlangsung di aula kantor desa dan dibuka langsung oleh Kepala Desa Pasawahan, Andre Maula, disaksikan unsur Muspika, perangkat desa, serta perwakilan masyarakat.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh semangat gotong royong, mencerminkan antusiasme warga terhadap upaya desa membangun sektor pangan hewani yang berkelanjutan.
“Program ketahanan pangan ini bagian dari strategi kami dalam memanfaatkan dana desa untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Potensi peternakan ayam petelur cukup besar di Pasawahan, dan kami ingin mengoptimalkannya agar hasilnya bisa dirasakan langsung oleh warga,” ujar Kepala Desa Pasawahan, Andre Maula, saat memberikan sambutan pembukaan.
Direktur BUMDes Langgeng Waluya, Aam Amsori, menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar program sementara, tetapi bagian dari visi jangka panjang desa dalam memperkuat sektor pangan lokal.
“Syukur Alhamdulillah, hari ini kita mulai gerakan ketahanan pangan hewani melalui BUMDes. Ini langkah nyata dalam mengarahkan dana desa untuk mendukung sektor peternakan. Harapannya, hasil program ini memberi manfaat langsung bagi masyarakat Pasawahan,” ucapnya.
Aam menambahkan, fokus utama program ini adalah membangun usaha peternakan ayam petelur yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga.
“Kami ingin BUMDes menjadi motor penggerak ekonomi. Dengan usaha peternakan ini, masyarakat bisa mandiri secara pangan sekaligus mendapatkan peluang usaha baru,” tegasnya.
Menurut Aam, program ini memiliki sejumlah manfaat nyata bagi warga, mulai dari peningkatan kemandirian pangan, terbukanya lapangan kerja baru, hingga perbaikan gizi masyarakat melalui konsumsi protein hewani berkualitas.
BUMDes juga berencana mengembangkan infrastruktur pendukung seperti kandang ayam modern, sistem pengelolaan limbah, serta pelatihan bagi warga terkait manajemen usaha dan teknologi peternakan.
“Kami berharap budi daya ayam petelur ini bisa berkembang pesat dan menjadi penggerak utama ekonomi desa. Kalau masyarakat sejahtera, desa pun akan tumbuh maju,” pungkas Aam Amsori optimistis.
Dengan langkah strategis ini, Desa Pasawahan menunjukkan komitmen kuat dalam membangun ekonomi berbasis potensi lokal.
Program ketahanan pangan hewani tersebut tidak hanya menjadi simbol inovasi desa, tetapi juga bukti nyata sinergi antara pemerintah, BUMDes, dan masyarakat dalam mewujudkan kesejahteraan bersama.
Editor :Tim Sigapnews