Prof Said Aqil Resmikan Masjid di Jepara, Simbol Persatuan Umat

Momen penuh khidmat dan spiritualitas mengiringi peresmian Masjid Baitus Sholihin di RT 4 RW 1, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan.
Jepara - Momen penuh khidmat dan spiritualitas mengiringi peresmian Masjid Baitus Sholihin di RT 4 RW 1, Desa Kecapi, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, pada Senin (14/4/2025).
Peresmian ini menjadi istimewa dengan kehadiran Prof. KH. Said Aqil Siradj, tokoh nasional dan mantan Ketua Umum PBNU, yang secara langsung menandatangani prasasti sebagai simbol diresmikannya masjid tersebut.
Prosesi penandatanganan prasasti dilakukan bersama Ketua DPRD Jepara, Agus Sutisna, dan Wakil Bupati Jepara, M. Ibnu Hajar, menunjukkan kuatnya sinergi antara tokoh agama dan pemerintah dalam memperkuat syiar Islam di tengah masyarakat.
"Masjid ini semoga menjadi pusat syiar Islam dan tempat masyarakat memperdalam nilai-nilai keimanan serta mempererat silaturahmi," ujar Agus Sutisna dalam sambutannya.
Turut hadir dalam acara tersebut Prof. KH. Fathul Mufid, M.Si, tokoh agama asal Desa Kecapi yang turut berkontribusi besar dalam pembangunan masjid. Camat Tahunan Nuril Abdillah, Kepala Desa Kecapi Sukambali, serta sejumlah tokoh masyarakat dan warga sekitar juga hadir meramaikan peresmian.
Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan sambutan-sambutan dari para tokoh dan pejabat, serta diakhiri dengan kajian Islamiyah oleh Prof. KH. Said Aqil Siradj, yang mengangkat tema pentingnya masjid sebagai pusat peradaban dan pemersatu umat.
"Masjid bukan sekadar tempat ibadah, tapi harus menjadi pusat peradaban Islam yang membawa rahmat bagi semua," tegas Prof. Said Aqil dalam ceramahnya.
Peresmian Masjid Baitus Sholihin menjadi simbol kuat kolaborasi antara tokoh agama, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam membangun peradaban Islam yang inklusif, damai, dan berdaya.
Masjid ini diharapkan menjadi mercusuar spiritual sekaligus sosial yang akan memberi dampak luas, khususnya bagi warga Desa Kecapi dan sekitarnya.
Masjid ini bukan hanya dibangun secara fisik, tetapi juga dibangun atas dasar kebersamaan, gotong royong, dan visi besar umat, menjadikannya landmark religius yang mempersatukan seluruh elemen masyarakat.
Editor :Tim Sigapnews