Patroli Sahur di Lumajang Pecah! Warga Tumpah Ruah Saksikan Lomba Musik Islami

Festival Patrol Lumajang 2025 (15/03). Foto: Visit Lumajang
Lumajang - Ribuan warga tumpah ruah memenuhi jalanan Kabupaten Lumajang pada Sabtu (15/3/2025) malam dalam gelaran lomba patrol sahur.
Acara yang dimulai pukul 21.00 WIB hingga selesai ini menjadi ajang hiburan sekaligus bentuk syiar Islam di bulan suci Ramadan.
Lomba patrol ini diselenggarakan sebagai bagian dari tradisi membangunkan sahur dengan alunan musik islami. Peserta berasal dari berbagai kecamatan di Lumajang, seperti Kecamatan Sulodono, Kecamatan Lumajang yang diwakili Desa Jogoyudan, serta Kelurahan Jogotrunan.
Peserta patroli Sahur menampilkan iringan musik khas patrol dengan syair bernuansa Islami, lengkap dengan kendaraan yang dihias megah sesuai tema Ramadan.
"Kami sangat antusias mengikuti lomba ini. Bukan sekadar hiburan, tetapi juga mengingatkan kita pada makna spiritual Ramadan dan kecintaan terhadap budaya Islam," ujar salah satu peserta yang enggan disebut namanya.
Tak hanya itu, kostum peserta juga menjadi daya tarik tersendiri. Dengan pakaian yang sarat unsur keislaman, mereka semakin memperkuat nuansa religi dalam perlombaan ini.
Masyarakat pun menyambut dengan penuh semangat, ikut bernyanyi, serta mengabadikan momen melalui ponsel mereka.
Salah seorang penonton, Arip, menilai lomba patrol sahur ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga memiliki makna budaya dan keagamaan yang kuat.
"Ini sudah menjadi tradisi yang harus terus dijaga. Lomba ini membuktikan bahwa Lumajang sangat mencintai seni dan budaya Islam. Harapannya, kegiatan ini bisa mendatangkan perhatian lebih dari berbagai pihak, bahkan mungkin menjadikan Lumajang sebagai destinasi seni budaya Islami," tegas Arip kepada awak media.
Di penghujung acara, panitia mengundi dan menilai penampilan peserta berdasarkan kreativitas lagu, keindahan dekorasi kendaraan, serta kesesuaian dengan tema islami. Pemenang akan diumumkan dalam acara puncak yang akan digelar pekan depan.
Kegiatan ini diharapkan dapat terus menjadi bagian dari tradisi Ramadan di Lumajang serta mempererat kebersamaan masyarakat dalam menghidupkan syiar Islam melalui seni dan budaya.
Editor :Tim Sigapnews