Mahasiswa Aceh Tenggara Demo DPRA, Tuntut Transparansi Pokir Nurdiansyah

Puluhan pelajar dan mahasiswa asal Aceh Tenggara menggelar aksi demonstrasi menuntut transparansi Pokir salah satu anggota DPRA. foto suaramahasiswa.
Banda Aceh - Puluhan pelajar dan mahasiswa asal Aceh Tenggara menggelar aksi demonstrasi menuntut transparansi Pokok Pikiran (Pokir) salah satu anggota DPRA dari Dapil VIII Aceh, Nurdiansyah.
Aksi ini berlangsung di depan gedung DPRA pada Kamis (13/03/2025) pukul 15.00 WIB.
Para demonstran yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pelajar Aceh Tenggara (IPMAT) membawa spanduk bertuliskan "Jangan memperkaya keluarga, prioritaskan masyarakat Dapil VIII", "Stop mementingkan keluarga", dan "Peringatan Nurdiansyah".
Ketua IPMAT Banda Aceh, Sabarudin, menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksi ini:
Meminta pertanggungjawaban Nurdiansyah kepada masyarakat Dapil VIII selaku konstituennya.
Menuntut transparansi usulan Pokir sejak dilantik hingga saat ini.
Meminta klarifikasi terkait dugaan keterlibatan keluarga Nurdiansyah sebagai penerima Pokir.
Meminta KPK RI untuk memeriksa dan mengawasi setiap program usulan Nurdiansyah.
"Kami hanya menyampaikan aspirasi masyarakat Dapil VIII DPRA yang telah memilih dia (Nurdiansyah). Kami meminta transparansi terhadap program yang diusulkan dalam Pokirnya," tegas Sabarudin.
Selain itu, lanjutnya, IPMAT juga menuntut klarifikasi atas dugaan keterlibatan keluarga Nurdiansyah dalam penerimaan Pokir.
Daffa Ragil, mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN Ar-Raniry, juga menyuarakan desakan agar Kejaksaan Tinggi Aceh menindaklanjuti dugaan penyimpangan ini.
"Kami meminta Aparat Penegak Hukum, khususnya Kejaksaan Tinggi Aceh, untuk menjalankan kewenangannya dan menegakkan hukum. Jangan coba-coba bermain mata karena kami sudah memiliki bukti sebagai petunjuk," ujar Daffa.
Aksi unjuk rasa berlangsung aman dan tertib, meskipun sebelumnya beredar isu intimidasi terhadap anggota IPMAT oleh pihak-pihak tertentu yang merasa terganggu dengan demonstrasi ini.
Editor :Tim Sigapnews