Banjir Parah Rendam Driyorejo Gresik, Jalan dan Rumah Terendam

Ahmad Sakur, salah satu warga Driyorejo melihatkan kedalaman air didepan rumahnya yang kebanjiran.
Gresik – Hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kabupaten Gresik sejak Sabtu (8/3/2025) sore menyebabkan banjir di sejumlah kawasan di Driyorejo.
Air setinggi hampir satu meter merendam jalan raya hingga rumah warga.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, hujan mulai turun sejak pukul 17.00 WIB dan berlangsung hingga malam hari. Debit air yang tinggi membuat saluran drainase tak mampu menampung aliran air, sehingga meluap ke permukiman dan jalanan.
“Tadi hujan sejak sore menjelang berbuka. Sempat reda, terus hujan deras lagi. Jalan Sumput banjir hampir satu meter,” kata Ahmad Sakur, salah satu warga Driyorejo.
Sakur menyebut banjir kali ini lebih parah dari sebelumnya. Meski jalan di kawasan tersebut telah dicor setinggi 80 cm, tetap saja tak mampu menahan genangan air.
“Ban truk saja sampai tenggelam. Kalau sepeda motor pasti tidak bisa lewat,” tambahnya.
Selain Jalan Sumput, banjir juga merendam jalan lingkungan di Perumahan De Naila dan akses menuju Perumahan Sumput. Beberapa permukiman warga di Desa Tanjungan turut terdampak.
“Di Desa Tanjungan, RT 3 terendam sekitar 15 cm, air sudah masuk ke dalam rumah. Di Desa Sumput, RT 11, banjir mencapai selutut orang dewasa,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Desa Sumput, Sutaji, menjelaskan bahwa penyebab utama banjir adalah kecilnya saluran drainase yang tak mampu menampung air hujan. Ia mengaku telah mengajukan perbaikan ke Dinas PUPR Kabupaten Gresik, namun belum mendapat tanggapan.
“Itu memang salurannya kecil, tidak bisa menampung air saat hujan deras. Kami sudah kirim proposal pada 21 Januari 2025, tapi belum direspons,” ujar Sutaji.
Selain drainase yang kurang memadai, Sutaji juga menyoroti maraknya pembangunan perumahan di kawasan Mojosarirejo yang mengurangi lahan resapan air. Dahulu, banyak sawah yang menyerap air hujan, namun kini berubah menjadi area permukiman.
“Air dari Desa Mojosarirejo juga mengalir ke sini (Sumput). Dulu masih banyak tanah kosong dan sawah sebagai resapan, sekarang sudah banyak perumahan,” tambahnya.
Meski demikian, Sutaji memastikan pihaknya telah mengambil langkah antisipasi dengan membuka pintu DAM untuk mempercepat surutnya air.
“Pintu DAM sudah kita buka. Mungkin besok sudah surut, karena ini hanya air lewat, tidak sampai menggenang berhari-hari,” pungkasnya.
Editor :Tim Sigapnews