Doktor Ini Bongkar Rahasia Hidup Bahagia dan Bermakna

Foto Dr. I Dewa Nyoman Agung Dharma Wijaya (Sumber: Aiptu Muhammad Hatta)
SIGAPNEWS.CO.ID | DENPASAR — Dr. I Dewa Nyoman Agung Dharma Wijaya, seorang akademisi asal Bali, menggugah publik dengan pesan kuat soal urgensi berbuat baik di tengah kerasnya dunia kompetitif. Dalam opini yang ditulis di Denpasar dan terbit pada 22 Mei 2025, ia mengajak masyarakat untuk melompat dari zona persaingan menuju nilai kemanusiaan yang hakiki.
“Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tetapi siapa yang berbuat baik. Maka teruslah menjadi orang baik. Jika beruntung, kamu akan menemukan orang baik. Jika tidak, orang baik yang akan menemukanmu,” ujar Dr. Wijaya dalam tulisannya yang viral di kalangan mahasiswa, aktivis, hingga pemimpin komunitas.
Alih-alih menilai keberhasilan dari prestasi akademis atau jabatan tinggi, Dr. Wijaya menekankan pentingnya peran kebaikan sebagai mata uang sosial yang paling bernilai. Baginya, satu tindakan baik mampu menciptakan efek berantai yang menginspirasi gerakan kolektif di tengah masyarakat.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebaikan yang sejati bukan tentang pencitraan, tetapi tentang ketulusan dan konsistensi. “Kebaikan bukan soal popularitas atau jumlah likes, tapi seberapa dalam ia mengakar dan membawa dampak,” tegasnya.
Contoh nyata dari nilai yang ia sampaikan tampak dalam gerakan sosial di berbagai daerah, seperti program ‘Senyum untuk Lansia’ di Bali, kampanye Zero Waste di Yogyakarta, hingga inisiatif ‘Buku untuk Desa’ di NTT. Semua program ini berawal dari niat kecil, namun menghasilkan manfaat besar dan jangka panjang bagi masyarakat.
Menurutnya, ketika kebaikan menjadi gaya hidup bersama, maka masyarakat akan hidup dalam solidaritas dan empati yang kokoh. Ia juga menyerukan agar generasi muda menjadikan kebaikan sebagai prinsip hidup, bukan hanya sebagai narasi media sosial.
“Jadilah sinar di kegelapan! Meski kecil, ia mampu menuntun banyak jiwa ke arah terang,” tutup Dr. Wijaya penuh semangat.
Pesan ini menjadi pengingat bahwa di tengah dunia yang penuh tuntutan, masih ada ruang luas untuk menjadi manusia yang berarti melalui tindakan sederhana yang tulus. Dalam dunia yang lapar akan kecepatan dan pencapaian, justru kebaikan adalah kekuatan sejati yang bisa mengubah arah sejarah.
Editor :Tim Sigapnews