Dokter Muda Bugis-Papua, Arfinsasi Putra, Siap Mengabdi di Polri

Dokter muda campuran Bugis – Papua, Arfinsasi Putra (29) sedang pendidikan Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), Semarang. Foto Istimewa.
Semarang – Dokter muda berdarah Bugis-Papua, Arfinsasi Putra (29), memiliki tekad kuat untuk mengabdi sebagai dokter sekaligus anggota Polri di tanah kelahirannya, Papua.
Berbekal pengalaman memberikan pelayanan kesehatan di wilayah Papua Pegunungan, ia ingin berkontribusi lebih dalam sektor kesehatan melalui jalur kepolisian.
Arfin pernah menjalani program internship di Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Februari 2022 hingga Februari 2023. Pengalaman tersebut memperkuat keinginannya untuk menjadi bagian dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Saya memang punya cita-cita menjadi polisi. Ketika menjalani internship di RS Bhayangkara Mataram, saya jadi memahami peran dokter di lingkungan kepolisian,” ujar Arfin saat ditemui di Komplek Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, Jumat (7/3/2025).
Lulus dari S-1 Kedokteran Umum Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Arfin melanjutkan pengabdiannya sebagai dokter di Rumah Sakit Daerah Oksibil, Papua Pegunungan. Tantangan akses dan fasilitas kesehatan yang masih terbatas di wilayah tersebut semakin membulatkan tekadnya untuk bergabung dengan Polri.
Arfin kemudian mengikuti seleksi Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS), jalur khusus bagi lulusan D4, S1, atau S2 untuk menjadi Perwira Pertama (Pama) Polri. Ia berhasil lolos melalui seleksi yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan.
“Saya mengikuti seleksi SIPSS yang memang diperuntukkan bagi tenaga medis. Ini kesempatan besar bagi saya untuk mengabdi di kepolisian dengan keahlian di bidang kesehatan,” kata Arfin.
Meskipun bukan Orang Asli Papua (OAP), Arfin merasa memiliki keterikatan yang kuat dengan tanah kelahirannya. Ia berharap setelah menyelesaikan pendidikan dan pengasuhan SIPSS selama 4,5 bulan, ia dapat bertugas sebagai dokter polisi di Papua.
“Saya merasa sudah menjadi bagian dari Papua. Saya ingin kembali bertugas di sana untuk membantu sektor kesehatan melalui jalur kepolisian,” tuturnya penuh semangat.
Keputusan Arfin untuk mengabdikan diri sebagai dokter polisi di Papua mencerminkan semangat pengabdian dan dedikasi bagi masyarakat. Dengan keahlian medisnya, ia bertekad untuk meningkatkan layanan kesehatan di wilayah yang masih menghadapi keterbatasan fasilitas medis.
Editor :Tim Sigapnews