Polri Ungkap Peran 4 Terduga Pelaku Teror Polda Sumut

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto memberikan keterangan terkait kasus buku Jokowi Undercover di Mabes Polri, Selasa, 3 Desember 2017.(Photo: Sigapnews/Piter)
SIGAPNEWS.CO.ID | Jakarta - Kepala Biro Penerangan Divisi Hubungan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto menuturkan empat terduga teroris yang ditangkap terkait teror di Polda Sumut (Sumatera Utara) memiliki peran masing-masing. Keempatnya adalah Ardial Ramadan, 34 tahun, Syawaludin Pakpahan, 43 tahun, Firmansyah Putra Yudi, 42 tahun dan Hendri Pratama alias Boboy, 20 tahun.
"Keempat pelaku ini satu kelompok pendukung Daulah Islamiah Isis di Suriah atau Anshor Daulah dan dipimpin oleh Syawaludin Pakpahan," kata Rikwanto dalam keterangannya di Mabes Polri, Jumat, 30 Juni 2017, terkait teror di Polda Sumut.
Rikwanto menjabarkan, peran Ardial Ramadhan ialah mengekseskusi serangan di Mapolda Sumatera Utara bersama dengan Syawaludin. Sementara Firmansyah Putra Yudi dan Hendri Pratama berperan sebagai tim survei.
"Selain itu, mereka juga bertugas merampas senjata api dalam setiap aksi terornya," kata Rikwanto.
Mereka mengaku sempat menyurvei Mako Satbrimob Polda Sumatera Utara, Kodam Bukit Barisan, Polsek Tanjung Pinang Morawa, Markas Yon Zipur dan Mapolda Sumatera Utara. Sebagai pemimpin, Syawaludin berperan menularkan paham radikal pada anggota kelompoknya.
Syawaludin juga mencetak buku tulis yang diselipi pesan-pesan paham radikal. "Bukunya nanti akan disebar ke anak-anak," katanya.
Sebelumnya, penyerangan teroris terjadi di Mapolda Sumatera Utara, Ahad, 25 Juni 2017. Satu anggota pelayanan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging tewas dalam peristiwa itu. Serangan yang terjadi pada dinihari sekitar pukul 03.00 itu terjadi saat Aiptu Martua tengah beristirahat di pos.
Dua pelaku teror di Polda Sumut ini masuk dan menyerang Aiptu Maratua dengan pisau secara membabi buta. Usai menyerang, keduanya keluar dan dipergoki oleh Brigadir Munthe Ginting yang baru selesai patroli. Terpergok, kedua terduga teroris lalu mengancam Brigadir Munthe dengan menodongkan pisau.
Brigadir Munthe pun berterik meminta pertolongan anggota lain. Melihat kedua terduga teroris mengacungkan pisau, anggota Brimob menembak keduanya. Satu di antaranya tewas.(*)
"Keempat pelaku ini satu kelompok pendukung Daulah Islamiah Isis di Suriah atau Anshor Daulah dan dipimpin oleh Syawaludin Pakpahan," kata Rikwanto dalam keterangannya di Mabes Polri, Jumat, 30 Juni 2017, terkait teror di Polda Sumut.
Rikwanto menjabarkan, peran Ardial Ramadhan ialah mengekseskusi serangan di Mapolda Sumatera Utara bersama dengan Syawaludin. Sementara Firmansyah Putra Yudi dan Hendri Pratama berperan sebagai tim survei.
"Selain itu, mereka juga bertugas merampas senjata api dalam setiap aksi terornya," kata Rikwanto.
Mereka mengaku sempat menyurvei Mako Satbrimob Polda Sumatera Utara, Kodam Bukit Barisan, Polsek Tanjung Pinang Morawa, Markas Yon Zipur dan Mapolda Sumatera Utara. Sebagai pemimpin, Syawaludin berperan menularkan paham radikal pada anggota kelompoknya.
Syawaludin juga mencetak buku tulis yang diselipi pesan-pesan paham radikal. "Bukunya nanti akan disebar ke anak-anak," katanya.
Sebelumnya, penyerangan teroris terjadi di Mapolda Sumatera Utara, Ahad, 25 Juni 2017. Satu anggota pelayanan Markas Kepolisian Daerah Sumatera Utara Ajun Inspektur Satu Martua Sigalingging tewas dalam peristiwa itu. Serangan yang terjadi pada dinihari sekitar pukul 03.00 itu terjadi saat Aiptu Martua tengah beristirahat di pos.
Dua pelaku teror di Polda Sumut ini masuk dan menyerang Aiptu Maratua dengan pisau secara membabi buta. Usai menyerang, keduanya keluar dan dipergoki oleh Brigadir Munthe Ginting yang baru selesai patroli. Terpergok, kedua terduga teroris lalu mengancam Brigadir Munthe dengan menodongkan pisau.
Brigadir Munthe pun berterik meminta pertolongan anggota lain. Melihat kedua terduga teroris mengacungkan pisau, anggota Brimob menembak keduanya. Satu di antaranya tewas.(*)
Editor :Tim Sigapnews