Serangan Rudal India ke Pakistan: 8 Tewas, 35 Luka

Tampak asap api bekas ledakan rudal, paska serangan India yang diluncurkan di wilayah Pakistan pada Rabu dinihari (7/4/2025). Foto: Schreenshoot Youtube Antara News
SIGAPNEWS.CO.ID | JAKARTA – Ketegangan India dan Pakistan kembali membara setelah militer India meluncurkan serangan rudal ke wilayah Pakistan, menewaskan 8 orang dan melukai 35 lainnya, Rabu pagi (7/5/2025) waktu setempat. Serangan ini menjadi respons atas aksi teror berdarah yang terjadi dua pekan sebelumnya di kawasan Kashmir.
Serangan militer yang dinamai “Operasi Sindoor” ini diarahkan ke kota-kota strategis di Pakistan, termasuk Muzaffarabad, Kotli, dan Bahawalpur. Sumber militer India menyebut, operasi tersebut menargetkan markas kelompok militan Lashkar-e-Taiba dan Jaish-e-Mohammed, yang dituduh bertanggung jawab atas serangan bom di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April 2025 yang menewaskan 26 wisatawan, mayoritas warga Hindu.
“Kami tidak akan tinggal diam terhadap aksi teror yang menargetkan warga sipil. Operasi ini adalah bentuk penegakan keadilan atas serangan biadab di Kashmir,” ujar pejabat militer India yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari sumber internal Kementerian Pertahanan India.
Dampak serangan ini sangat besar. Selain korban jiwa, sejumlah infrastruktur sipil rusak berat, termasuk satu masjid dan tiga gedung sekolah. Pemerintah Pakistan mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan agresi terbuka”.
“India telah melanggar kedaulatan kami. Ini bukan sekadar provokasi, tapi tindakan perang. Kami berhak mempertahankan diri dan akan merespons pada waktu yang tepat,” tegas Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, dalam konferensi pers di Islamabad.
Situasi di perbatasan kedua negara kini memanas. Militer Pakistan mengklaim telah menembak jatuh lima jet tempur India di sepanjang Line of Control (LoC). Namun, klaim ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh pihak India.
Ketegangan ini memicu kekhawatiran global. PBB, AS, dan China menyerukan kedua negara nuklir ini untuk menahan diri dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Mereka mengingatkan bahwa konflik bersenjata terbuka antara India dan Pakistan dapat berdampak luas terhadap stabilitas Asia Selatan dan dunia.
Dengan dua negara besar bersenjata nuklir kini kembali berada di ujung tanduk konflik, dunia menahan napas, berharap diplomasi segera mengambil alih sebelum terlambat.
Editor :Tim Sigapnews