Konflik Libya
WHO: Pertempuran di Ibu Kota Libya Tewaskan 220 dan 1.066 orang

Upacara pemakaman diselenggaraka di Bundaran Syuhada di Tripoli, Libya pada 17 April 2019. (Foto: Sigapnews.co.id/Hazem Turkia - Anadolu Agency).
Sejak awal April, Jenderal Khalifa Haftar --komandan pasukan yang setia kepada pemerintah tandingan di Libya Timur-- telah melancarkan operasi untuk merebut Tripoli, tempat Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA), yang diakui PBB, bermarkas.
"Korban jiwa akibat konflik berjumlah 220 dan 1.066 cedera orang," kata badan kesehatan yang berafiliasi kepada PBB itu di Twitter, sebagaimana dikutip Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau www.sigapnews.co.id di Jakarta, Sabtu (20/4/2019) malam.
Anak-anak, perempuan dan pekerja di sektor medis, katanya, termasuk di antara korban.
Walaupuh Haftar sejauh ini gagal merebut ibu kota Libya dari pasukan pro-GNA, pertempuran sporadis di pinggir kota tersebut telah merenggut korban jiwa di kedua pihak.
Libya telah dirongrong kerusuhan sejak orang yang lama memimpin negeri itu, Muammaf Gaddafi, digulingkan dan dibunuh dalam aksi perlawanan berdarah yang didukung NATO pada 2011.
Sejak itu, negeri tersebut telah menyaksikan kemunculan dua pemerintah: satu di Libya Timur, tempat Haftar berafiliasi, dan satu lagi di Tripoli --yang mendapat pengakuan PBB.(*)
Liputan: Non Reporter
Editor : Robinsar Siburian
Sumber: Anadolu Agency.
Editor :Tim Sigapnews