Renungan Diri dan Pesan Nasehat Disampaikan Bapak Kajati Riau, Dr. Supardi, SH, MH
Hikmah Puasa Hari Ke 30 (Seandainya Aku Tahu Waktu Kematianku)

Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, DR. Supardi, SH, MH (Mantan Direktur Penyelidikan JAMPIDSUS RI)
“Wahai sahabatku, sesungguhnya aku tak sampai hati untuk menyampaikan hal ini kepadamu.
Namun Jibril memerintahkanku untuk mengatakan kepadamu bahwa ajalmu telah dekat. 50 hari lagi, engkau akan meninggalkan dunia ini,” kata Nabi Dawud AS dengan lirih kepada sahabatnya itu. Mendengar penuturan Nabi Dawud AS, ia begitu bersedih. Betapa cepat waktu berlalu.
Hingga tak terasa, sebentar lagi ia akan meninggalkan dunia dan berpisah dengan seseorang yang begitu ia cintai. Tak lain tak bukan adalah Dawud AS, Sang Nabi yang selalu ia dampingi. Namun ia tak mau terlarut dalam kesedihan terlalu lama. Di sisa waktunya yang tinggal 50 hari lagi, ia bergegas untuk bersiap-siap menjemput ajal dengan penuh kerelaan.
Mulai hari itu, ia gunakan hari-harinya untuk lebih semangat dalam beribadah. Hari demi hari silih berganti. Hingga tibalah hari ke-50, waktu ajalnya untuk menghampiri. Ia lantas menyiapkan makanan. Bukan untuk ia makan, melainkan rencananya akan ia haturkan kepada Sang Nabi AS sebagai simbol penghormatan perpisahan.
Di tengah perjalanannya menemui Nabi Dawud AS, ia berpapasan dengan seorang faqir yang kelaparan. Hatinya pun bimbang. Di satu sisi, ia begitu iba dengan si faqir tersebut. Namun di sisi lain, makanan itu adalah hidangan perpisahan yang ia siapkan khusus untuk Nabi Dawud AS. Ia lantas menghalau kebimbangannya dengan segera.
Sembari mengulurkan makanan yang ia bawa, dalam hati ia berkata, “Ah, mengapa aku mengedepankan egoku untuk memberi Nabi Dawud AS. Padahal jelas-jelas si faqir ini lebih membutuhkannya.” Si faqir lantas menyambut uluran tangan berisi makanan dengan penuh gembira. Sungguh dari raut mukanya terpancar kebahagiaan tak terkira.
Bak seorang nelayan yang tak sengaja menemukan harta karun emas permata. Segera saja, si faqir menyantap makanan hingga tak tersisa. Setelah kejadian tersebut, Malaikat Jibril AS lantas diperintahkan oleh Allah ta’ala untuk memberi kabar kepada Nabi Dawud AS. Kabar itu mengatakan bahwa berkah sedekah makanan sahabatnya itu, Allah menunda ajalnya.
Ia diberikan anugerah tambahan umur 50 tahun lamanya. Setelah ia sampai menghadap kepada Nabi Dawud AS., maka Nabi Dawud pun mengabarkan hal tersebut. Ia terkaget, tak menyangka, bercampur rasa gembira penuh suka cita. Ia lantas bersyukur pada Allah Ta’ala. Subhanallãh, betapa luas karunia dan rahmat Allah Ta’ala. Renungan yang dapat kita petik dari kisah di atas adalah bahwa walaupun kita mengetahui batas usia kita, namun tidak menjamin Allah Ta’ala tidak mengujinya.
Karena itu, jangan pernah merendahkan amal sekecil apapun karena mungkin saja Allah menyimpan rahasiaNya di dalam amal itu.
Maka sampaikanlah nasehat atau pengingat apapun kepada sesama umat sebagai amal sholeh kita. Mungkin saja nasehat itu menjadi penyebab Allah merahmati kita. ***Kisah ini disarikan dari Kitab Hasyiyah As-Shawy ‘ala Tafsir Jalalain juz II, halaman 5 karya Syekh Ahmad bin Muhammad As-Shawy Al-Misri Al-Khalwati Al-Maliki (1175-1241 H/1761-1825 M). Marilah kita tutup dengan berdo’a :
Allãhumma thawwil umûranã, wa shahhih ajsãdanã, wa nawwir qulûbanã, wa tsabbit îmãnanã wa ahsin a’mãlanã, wa wassi’ arzãqanã, wa ilal khairi qarribnã wa ‘anisy-syarri ab’idnã, waqdhi hawãijanã fid-dîni wad-dunyã wal-ãkhirati innaka ‘alã kulli syai-in qadîr “Ya Allah, panjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam pada agama, dunia, dan akhirat. sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” Doa ini dapat dipanjatkan setiap hari agar senantiasa diberi keberkahan dalam hidup oleh Allah SWT. Wallãhu A’lamu bish-Shawãb.
Read more info "Hikmah Puasa Hari Ke 30 (Seandainya Aku Tahu Waktu Kematianku)" on the next page :
Editor :Ade Sahputra
Source : Kajati Riau, Dr. Supardi, SH, MH