Narkoba di Riau
Polisi Tunggu Uji Lab Narkoba, Pelaku: Sehari Produksi 25 Butir Ekstasi Palsu
Polisi saat menggerebek rumah di daerah Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Sabtu (12/12/2020).
SIGAPNEWS.CO.ID, PEKANBARU - Tim opsnal Unit Reskrim Polsek Tampan, Polresta Pekanbaru mengungkap praktik pembuatan barang terlarang (Narkoba) di Kota Bertuah.
Tim opsnal tersebut menggerebek sebuah rumah di daerah Kampung Dalam, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Sabtu (12/12/2020) dini hari lalu.
Saat itu petugas menangkap seorang lelaki berinisial RP alias Rekos, yang diduga pelaku yang terkait dengan indikasi home industri narkoba tersebut.
Saat dilakukan penggeledahan, aparat turut menyita sejumlah barang bukti, diantaranya 34 butir diduga ekstasi merk blower berwarna hijau, 12 butir diduga ekstasi merk superman berwarna hijau, 5 butir diduga ekstasi merk apel berwarna hijau, 11 butir diduga ekstasi merk instagram berwarna merah, 15 butir diduga ekstasi merk love berwarna cokelat.
Selanjutnya sebuah piring yang berisikan sisa bahan pembuatan ekstasi, 7 papan obat oskadon dengan isi 28 butir, 15 butir obat bodrex, 3 alat alas cetak ekstasi, 1 sendok, 1 besi pencetak berbentuk berbentuk bulat, 1 tempat jemur terbuat dari besi, 1 alat pencetak logo, 2 pisau kater, 2 sendok pipet, 1 sendok modifikasi lempengan besi.
Ada pula pewarna buatan, diantaranya 1 pewarna warna merah, 1 pewarna hijau , 1 cokelat. Tiga bungkus kecil berisikan diduga narkotika jenis sabu-sabu, 4 lembar kertas amplas, 3 mancis, 2 alat pencetak ekstasi, 20 butir alat pelogo, 3 pasang alat pencetak, 26 lembar bekas obat oskadon, 1 set bong terpasang 2 pipet, 1 piring terdapat serbuk bahan baku diduga ekstasi 1 toples berisikan bahan baku diduga ekstasi dan 1 dompet yang berisikan plastik klep ukuran kecil sebanyak 100 lembar.
Pengakuan tersangka yang sudah dua kali masuk penjara karena kasus narkoba ini, barang yang diproduksi itu bukan lah jenis ekstasi. Barang itu dibuatnya sendiri menggunakan bahan dari obat sakit kepala dan zat pewarna.
Kemudian, untuk 1 bungkus klip ukuran kecil warna bening les merah, pelaku juga mengakui isinya adalah narkotika jenis sabu-sabu yang dibelinya seharga Rp 100 ribu, dari temannya di Kampung Dalam untuk digunakannya sendiri.
Dia baru beroperasi selama 2 mingguan. Dalam satu hari itu, pelaku bisa memproduksi ekstasi diduga palsu sebanyak 25 butir. Satu butirnya, akan dijual dengan harga Rp50 ribu.
Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya menuturkan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil uji barang bukti yang disita. Dimana uji ini dilakukan laboratorium forensik (Labfor) Polda Riau.
"Masih kita lakukan uji labfor di Polda Riau. Ini masih menunggu hasilnya," kata Nandang, Senin (14/12/2020).
Selain itu, petugas terus melakukan pendalaman, terutama tentang pelaku lainnya yang terlibat dan satu jaringan dengan tersangka, sebut Nandang.
Nandang memaparkan, kegiatan yang dilakukan tersangka ini, terungkap dari laporan masyarakat. Apalagi tersangka dalam kesehariannya terbilang tertutup dan terkesan melakukan aktivitas mencurigakan, tambah Kapolresta tersebut.(*)
Liputan:Brian.
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews
