Terkait Pengeroyokan Wartawan, Keterangan Rika Kasubag Humas DPRD Pekanbaru Berubah-ubah

SIGAPNEWS.CO.ID, PEKANBARU - Kasus pengeroyokan salah satu wartawan media portal di kota Pekanbaru masih dalam penyelidikan Reskrim Polresta Pekanbaru.

Hal itu diungkapkan Amponiman Batee, selaku korban pengeroyokan kepada media sigapnews.co.id melalui sambungan seluler, Rabu (04/09/2019). " Pihak Polresta hari ini katanya mau ke DPRD Pekanbaru meminta keterangan," ucap Amponiman.

"Awalnya, ujar Amponiman mengawali kronologis penganiayaan, Saya mengkonfirmasi terkait adanya penggunaan anggaran untuk media di DPRD Pekanbaru. eh malah saya dianiaya lima orang didepan Rika," ucap Amponiman.

Setelah mendapatkan perlakuan penganiayaan dan tidak menyenangkan, Amponiman Batee langsung melaporkan pengeroyokan terhadap dirinya ke Polresta Pekanbaru.

"Ya benar, kasus pengeroyokan ini saya laporkan ke Polresta Pekanbaru dengan Nomor  LP No : STPL/691/VIII/2019/SPKT I RESTA PKU, hari ini Rabu (28/8/2019)," ucap Amponiman kepada media sigapnews.co.id.

Sewaktu sigapnews.co.id  mengkonfirmasi kepada Badria Rikasari Kasubag Humas DPRD Pekanbaru, adanya perihal pengeroyokan diruangannya, Rika panggilan Kasubag Humas mengatakan tidak tahu adanya kejadian pengeroyokan karena sedang diluar kota pada hari, Kamis 29 Agustus 2019.

"Saya tidak tahu kejadian itu (Pengeroyakan,red). Saya waktu itu lagi diluar kota. Terkait konfirmasi penggunaan anggaran untuk media tertentu silakan buktikan," jawab Rika panggilan sehari-hari Badria Rikasari menutup pembicaraan dengan sigapnews.co.id

Namun dihadapan beberapa media online yang datang mengkonfirmasi terkait terjadi pengeroyokan terhadap wartawan Amponiman, Badria Rikasari Kasubag Humas DPRD Pekanbaru dengan santai menceritakan perihal kronologis sampai terjadi baku hantam didepannya, bertolak belakang dengan konformasi beberapa hari yang lalu dengan mengatakan tidak tahu kejadian karena lagi diluar kota.

"Untuk pertanyaan 1,2,3 dan 5 biasa saya jawab, namun untuk pertanyaan no 4 tidak dapat saya jawab tanpa ada bukti." tutur Rika sembari mengulang pertanyaan dan jawaban pada Ap kepada Pemimpin Redaksi dan Awak Media yang mendatanginya mempertanyakan dugaan pengeroyokan yang telah terjadi pada Ap.

"Saya akui pada saat menyampaikan jawaban saya kepada Ap, sontak dengan nada yang agak keras saya sampaikan kepada Ap. Kenapa tidak, saya minta Ap untuk dapat memberikan bukti atas konfirmasi yang dilakukan kepada saya, dimana saya dipertanyakan akan dugaan perselingkuhan yang telah ditudingkan kepada saya dengan ketua DPRD tanpa bukti. Ditanyakan bukti, Ap diam. Mendengar nada suara saya yang agak keras, salah seorang Security yang usai bertugas pun memasuki ruangan saya dan mempertanyakan Ap dari mana dan meminta agar memperlihatkan Identitas dirinya sebagai Wartawan sembari mengajak Ap untuk keluar ruangan, agar tidak terjadi keributan.

Tak senang akan perkataan yang telah di lontarkan Ap, terjadilah keributan dan saya pun berteriak agar keributan yang terjadi berhenti. Teriakan saya tidak membuat perselisihan berhenti, melainkan yang ada diruang DPRD yang mendengar teriakan saya masuk dan memaksa Ap untuk keluar dari ruangan, namun untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan saya menghalang security dan lainnya dengan posisi  postur tubuh depan saya tegak tepat di hadapan Ap dan meminta untuk semuanya keluar dari ruangan saya.

" Jika saya diam, sebagaimana yang disampaikan Ap pada media.Ya..semua saya serahkan ke Ap, karena jelas badan saya tepatnya dada saya melindungi wajah Ap agar tidak terkena pukulan." jelas Badria Rikasari dengan penuh nada Kecewa pada Ap sebagaimana dikutip dari media online riaukontras.com.

Media sigapnews.co.id mecoba menghubungi Badria Rikasari Kasubag Humas DPRD Pekanbaru melalui sambungan seluler tidak aktif dan melalui pesan singkat SMS pun tidak dibalas terkait adanya keterangan yang berubah-ubah. 

Liputan: Yefrizal

Editor   : Yefrizal