Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui untuk Mendirikan Yayasan di Indonesia

Mendirikan yayasan di Indonesia dapat menjadi cara yang ampuh untuk memberikan dampak positif pada masyarakat. Yayasan, yang dikenal di daerah setempat sebagai "Yayasan," memiliki berbagai tujuan, seperti memajukan pendidikan, amal, agama, dan banyak lagi. Dengan mendirikan yayasan, individu dan organisasi dapat berkontribusi pada kesejahteraan sosial sekaligus memperoleh keuntungan hukum tertentu. Artikel ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah penting dan persyaratan hukum yang diperlukan untuk mendirikan yayasan di Indonesia.
Memahami Apa Itu Yayasan
Yayasan di Indonesia adalah badan hukum yang dibentuk untuk tujuan sosial, keagamaan, atau kemanusiaan. Tidak seperti perusahaan, yayasan adalah organisasi nirlaba. Tujuan umum pendirian yayasan meliputi kegiatan amal, pendidikan, promosi keagamaan, dan layanan kesehatan.
Satu perbedaan signifikan antara yayasan dan badan hukum lainnya adalah bahwa yayasan tidak dapat membagikan keuntungan kepada pendiri atau anggota dewannya. Sebaliknya, yayasan harus menginvestasikan kembali pendapatan apa pun untuk mencapai tujuannya, yang memastikan keberlanjutan jangka panjangnya.
Persyaratan Hukum Pendirian Yayasan di Indonesia
Persyaratan Dasar
Untuk mendirikan yayasan di Indonesia, beberapa persyaratan hukum harus dipenuhi. Pertama, yayasan harus beroperasi berdasarkan hukum Indonesia, yang mengamanatkan aturan khusus mengenai struktur, modal, dan pendiri. Undang-undang mengharuskan yayasan memiliki modal minimal Rp 10 juta (sekitar USD 700) jika didirikan oleh orang Indonesia. Jika yayasan didirikan oleh orang asing, modal minimum adalah Rp 100 juta (sekitar USD 7.000). Selain itu, yayasan harus memiliki aset dan tujuan yang jelas, baik itu sosial, keagamaan, atau kemanusiaan.
Dokumentasi Hukum
Struktur yayasan diformalkan melalui dokumentasi hukum, termasuk Anggaran Dasar. Dokumen-dokumen ini menguraikan tujuan yayasan, pedoman operasional, dan struktur tata kelola. Anggaran Dasar harus dibuat dalam bentuk akta notaris dan menyertakan tanda tangan pendiri, pengawas, dan anggota dewan manajemen.
Struktur Organisasi
Yayasan di Indonesia harus memiliki struktur organisasi yang jelas, termasuk:
- Badan Pembina: Memiliki kewenangan yang tidak didelegasikan kepada pengurus atau pengawas, seperti pengangkatan dan pemberhentian anggota Pengurus dan anggota Pengawas, penetapan kebijakan umum Yayasan berdasarkan Anggaran Dasar Yayasan, pengesahan program kerja dan rancangan anggaran tahunan Yayasan, keputusan mengenai perubahan Anggaran Dasar, dan penetapan keputusan mengenai penggabungan atau pembubaran Yayasan. Biasanya, pendiri Yayasan duduk dalam badan pengurus. Badan Pengurus: sekurang-kurangnya terdiri dari (i) seorang ketua, (ii) seorang sekretaris, dan (iii) seorang bendahara. Badan Pengurus akan mengelola kegiatan sehari-hari Yayasan.
- Dewan Pengawas: Bertanggung jawab untuk mengawasi operasi yayasan dan anggota Dewan Eksekutifnya serta memastikan kepatuhan terhadap tujuannya.
Perlu dicatat bahwa dewan pengurus, dewan eksekutif, dan dewan pengawas tidak boleh diisi oleh orang yang sama. Setiap peran memiliki tanggung jawab hukum tertentu dan harus diformalkan melalui Anggaran Dasar.
Proses Langkah demi Langkah Mendirikan Yayasan di Indonesia
Langkah 1: Mempersiapkan Persyaratan
Langkah pertama dalam mendirikan yayasan adalah mendefinisikan tujuannya dengan jelas. Apakah yayasan tersebut berfokus pada kegiatan amal, pendidikan, atau keagamaan, misinya harus selaras dengan kerangka hukum yang mengatur yayasan di Indonesia. Selain itu, Anda perlu memilih nama yang unik dan belum digunakan oleh organisasi lain.
Persyaratan lengkapnya adalah sebagai berikut:
- Menentukan nama yayasan
- Alamat yayasan
- Maksud dan tujuan yayasan
- Menentukan modal yayasan
- Menentukan orang yang akan duduk sebagai pengurus, pengurus pelaksana, dan pengurus pengawas.
Read more info "Segala Hal yang Perlu Anda Ketahui untuk Mendirikan Yayasan di Indonesia" on the next page :