Akselerasi Ekonomi Kreatif di Malang: Telkom Group dan Kemendag Sasar Sektor Gim, Komik, dan Animasi
Dalam upaya mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi digital melalui industri kreatif, khususnya sektor animasi, komik, dan game (ACG), Indigo bersama Kemendag RI mengundang 17 SMK se-Malang Raya untuk mengenalkan kepada para guru dan siswa terhadap industri ini. Dengan tema besar mengenai percepatan digitalisasi ekonomi, seminar ini bertujuan memetakan potensi besar sektor ACG di Kota Malang serta memberikan wawasan tentang cara memaksimalkan peluang ini untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital.
Sejak tahun 2013, program inkubasi Indigo telah berkontribusi dalam mengakselerasi startup digital di Indonesia, menghasilkan berbagai inovasi dari karya anak bangsa di berbagai sektor. Hingga kini, program Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup dari berbagai industri di Indonesia, dengan memberikan pembinaan berupa mentoring, dukungan pendanaan, hingga akses ke jaringan investor, serta membuka peluang bagi startup untuk berkolaborasi dengan Telkom.
Dalam acara tersebut, Deny Aryanto sebagai General Manager Witel Jatim Barat yang turut menjelaskan bagaimana Telkom memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya startup aplikasi, game, dan animasi.
“Indigo merupakan fasilitas dari Telkom yang disediakan secara gratis untuk para pelaku kreatif khususnya startup aplikasi, game dan animasi. Silahkan digunakan sebaik mungkin dan diikuti seluruh program yang dilaksanakan. Kami dari Witel Jatim Barat mendukung penuh dengan aktivasi program yang dilakukan di Indigo,” ucapnya.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag RI, Dra. Merry Maryati, M.Sc. menyebutkan bahwa tujuan dan target dari kegiatan ini untuk membuka wawasan kepada peserta dan praktisi dalam sektor industri kreatif untuk semakin berkarya dan juga lebih berkinerja dengan lebih baik lagi.
“Tujuan dan target dari kegiatan ini adalah untuk membuka wawasan kepada para teman-teman, utamanya yang bergerak dalam bidang game, animasi, komik, dan digital ekonomi supaya lebih mengetahui tentang kemajuan apa yang harus mereka lengkapi pengetahuannya dari narasumber yang memang sudah menjadi penjual produk-produknya ke pasar global. Sekiranya itu juga menjadi salah satu semangat buat para peserta supaya mereka juga semakin berkarya dan juga lebih berkinerja dengan lebih baik lagi,” Ujar Dra. Merry Maryati, M.Sc.
Acara ini juga dihadiri oleh Irwanto sebagai Co-Founder dan Chief Marketing Officer dari Mocca Studio, Agung Rachmawan sebagai Vice President Licensing and Merchandising dari Bumi Langit, dan Drajat Keesan sebagai Vice President Digital Games PT Nuon Digital Indonesia untuk berbagi pengetahuan tentang lisensi intellectual property di sektor animasi, termasuk strategi dan tantangan dalam memasarkan produk-produk kreatif di industri ini.
Selain seminar, peserta diajak untuk melakukan play test beberapa game dari pengembang game asal Malang, diantaranya “Mirth Island” dari Clay Game Studio dan “In The Days of My Life” dari Redamantine Studio. Selaras dengan Kemendag RI, Drajat Keesan sebagai Vice President Digital Games PT Nuon Digital Indonesia berharap acara ini dapat mendorong game lokal untuk terkenal di pasar Indonesia, hingga ke kancah global.
Tentang Indigo
Editor :Vritimes