Gas Melon Langka di Pekanbaru, Biro Ekonomi Setdaprov Riau Rapat Tertutup

Ilustrasi Gas Melon. (Foto: Sigapnews/Internet)
Dalam hal ini, Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Riau akhirnya turun tangan dengan menggelar rapat tertutup bersama instansi terkait, Senin (12/11/2017). Dalam rapat itu dihadiri Pertamina, Dinas Perdagangan Kota Pekanbaru, SKK Migas dan instansi lainnya.
Adapun fokus pembahasan pertemuan ini untuk merancang secara matang razia rutin terhadap titik atau wilayah berpotensi 'memainkan' atau menimbun elpiji yang menyebabkan kelangkaan.
"Ada indikasi terjadi penimbunan elpiji oleh oknum-oknum. Razia rutin akan dilakukan," kata Kepala Biro Administrasi Perekonomian Setdaprov Riau, Darusman di Pekanbaru, Senin (13/11/2017 pagi.
Berdasarkan pantauan timnya di lapangan, Darusman mengatakan, bahwa ada indikasi lain selain penimbunan penyebab kelangkaan elpiji 3 Kg.
"Kita melihat kelangkaan lebih banyak terjadi di wilayah perbatasan, terutama antara Pekanbaru dan Kampar. Mereka yang terdata sebagai warga Kampar, banyak membeli ke Pekanbaru," urainya.
Sehingga, kata mantan Kepala Biro Humas Setdaprov Riau ini, terjadi kekurangan persediaan untuk wilayah Kota Pekanbaru sendiri. "Karena mereka yang tinggal di perbatasan, lebih dekat membeli gas ke Pekanbaru dibanding wilayah Kampar sendiri," jelas Darusman. Untuk itu, fungsi agen dan pangkalan sangat diharapkan dalam pendistribusian gas ke kedai-kedai kecil.
Untuk diketahui, Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji 3 Kg di Pekanbaru sudah ditetapkan sebesar Rp 18 ribu. Sementara sejak beberapa waktu belakangan, terjadi kelangkaan hingga gas elpiji 3 Kg dijual Rp35-40 ribu.(*)
Editor :Tim Sigapnews