AI Ubah Masa Depan Kerja, Telkom dan SuratPlus Gelar Workshop

Telkom Indonesia melalui program Indigo berkolaborasi dengan startup teknologi asal Aceh, SuratPlus, menggelar workshop bertajuk "AI dan Masa Depan Kerja.
Aceh – Telkom Indonesia melalui program Indigo berkolaborasi dengan startup teknologi asal Aceh, SuratPlus, menggelar workshop bertajuk "AI dan Masa Depan Kerja: Strategi Generasi Z Hadapi Persaingan Global" di Sekolah Manajemen Teknik Industri (SMTI) Aceh, Selasa (11/3).
Kegiatan ini dihadiri ratusan siswa kelas XII yang antusias mempelajari dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap dunia kerja dan strategi menghadapi tantangan masa depan.
Business Community Lead Indigo, Jurnalis JH, menegaskan bahwa AI telah mengubah lanskap pekerjaan secara signifikan.
“Pekerjaan repetitif, administratif, dan manual mulai tergantikan oleh AI. Misalnya, sistem otomatisasi kini mampu menangani pemrosesan data, pembuatan laporan, hingga penjadwalan dengan lebih cepat dan akurat,” ujarnya.
Jurnalis menambahkan bahwa AI bukanlah ancaman, melainkan peluang bagi generasi muda untuk meningkatkan produktivitas.
“AI adalah asisten yang bisa dioptimalkan. Oleh karena itu, calon pekerja perlu mengasah kemampuan teknis seperti analisis data, coding, dan literasi digital, serta soft skills seperti kreativitas, kolaborasi, dan adaptabilitas,” jelasnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya hybrid skills dalam menghadapi pekerjaan masa depan. “Generasi Z harus siap menghadapi profesi baru yang belum ada saat ini, seperti prompt engineer, spesialis etika AI, atau data storyteller,” tambahnya.
Dalam workshop ini, startup SuratPlus memperkenalkan platform digital berbasis AI yang membantu pencari kerja menyusun dokumen administrasi secara cerdas. CEO SuratPlus, Qurratu Aini, menjelaskan bahwa teknologi ini dirancang untuk menganalisis deskripsi pekerjaan dan memberikan rekomendasi perbaikan pada CV pelamar.
“Jika suatu pekerjaan membutuhkan leadership, tetapi CV pelamar tidak menonjolkan pengalaman kepemimpinan, sistem kami akan memberikan saran konkret untuk mengisi celah tersebut,” katanya.
CMO SuratPlus, M. Rizki Riswandi, menambahkan bahwa kesalahan kecil bisa menjadi faktor penentu dalam seleksi administrasi.
“Typo, foto yang tidak profesional, atau konten CV yang kurang relevan sering membuat aplikasi ditolak HRD. Dengan SuratPlus, pelamar bisa memastikan dokumen mereka sesuai standar industri,” ujarnya.
Workshop ini memberikan manfaat langsung bagi siswa SMTI Aceh, yang tidak hanya mendapatkan wawasan teknologi AI tetapi juga praktik menggunakan SuratPlus untuk menyusun CV yang lebih kompetitif. Muhammad Fadli, salah satu peserta, mengaku sangat terbantu. “Saya jadi lebih paham apa yang harus disertakan agar CV saya menarik bagi HRD,” katanya.
Senior Manager Indigo, Patricia Eugene Gaspersz, mengapresiasi antusiasme siswa dalam mengikuti workshop ini.
“Kami bangga bisa berkolaborasi dengan SuratPlus untuk mengedukasi generasi muda tentang peran AI dalam dunia kerja. Program ini sejalan dengan visi Indigo dalam mendukung pengembangan ekosistem digital di Indonesia,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, Indigo akan menjadi mitra strategis SMTI Aceh dalam mengadakan pelatihan bagi guru tentang pemanfaatan AI dalam pembelajaran. “Kami percaya bahwa integrasi teknologi dalam pendidikan akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di era digital,” tutup Patricia.
Editor :Tim Sigapnews