Peranan Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko

Menyemarakkan Hari Sadar Risiko 2023, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menyelenggarakan talkshow bertemakan “Unleashing Youth Power in Shaping the Future: Partisipasi Generasi Muda & Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko” pada Jumat, (15/12) di @america, Pacific Place. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan berbasis risiko, serta diharapkan dapat memberikan solusi yang implementatif untuk mengatasi berbagai masalah publik sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Jakarta, 15 Desember 2023 – Menyemarakkan Hari Sadar Risiko 2023, Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) menyelenggarakan talkshow bertemakan “Unleashing Youth Power in Shaping the Future: Partisipasi Generasi Muda & Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko” pada Jumat, (15/12) di @america, Pacific Place. Kegiatan ini bertujuan mengajak masyarakat berpartisipasi aktif dalam pembuatan kebijakan berbasis risiko, serta diharapkan dapat memberikan solusi yang implementatif untuk mengatasi berbagai masalah publik sebagai upaya mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Erwin Dimas, mengapresiasi MASINDO yang aktif mengampanyekan kebijakan berbasis risiko dengan mendorong pelibatan aktif berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda. Erwin menjelaskan, dalam pembuatan perencanaan di Bappenas, tentunya memiliki risiko yang tinggi. Namun, risiko tersebut tidak harus dianggap sebagai hal yang menakutkan. Risiko adalah peluang maupun tantangan yang harus dihadapi bersama.
“Risiko jangan dijadikan sebagai beban, tetapi sebagai peluang untuk membangun lebih baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada MASINDO yang telah mengajak BAPPENAS untuk menyuarakan kebijakan berbasis risiko,” ucap Erwin.
Erwin menjelaskan risiko telah menjadi salah satu pertimbangan bagi Bappenas dalam menyusun perencanaan. Sebagai contoh, pembangunan food estate yang tentunya memiliki faktor risiko terhadap lingkungan seperti kondisi hutan. Dalam hal ini, masyarakat dapat berpartisipasi dengan menyumbangkan pendapat agar risiko dari pembangunan tersebut tidak menciptakan dampak besar terhadap lingkungan. “Ini merupakan topik yang menarik bagi generasi muda tentang lingkungan dan di situ kami harapkan teman-teman dapat berpartisipasi. Generasi muda bisa memberikan kami input dalam perencanaan,” ucapnya.
Bappenas saat ini tengah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 untuk menuju Indonesia Emas 2045. Menurut Erwin, momentum ini juga dapat dimaksimalkan oleh berbagai pihak untuk terlibat secara aktif dalam penyusunan kebijakan. Partisipasi aktif masyarakat merupakan wujud dukungan terhadap pembangunan nasional. “Suarakanlah dengan jalur yang tepat. Generasi muda dapat menyuarakannya berbagai pertimbangan yang ada melalui pemerintahan dan lembaga legislatif,” katanya.
Ketua MASINDO, Dimas Syailendra Ranadireksa, menjelaskan bahwa usia produktif di Indonesia mencapai 190,83 juta jiwa atau 69,3 persen di mana rentang usia 16-30 tahun mendominasi dan berpotensi mendapatkan bonus demografi yang berpengaruh pada kemajuan serta kesejahteraan Indonesia. Akan tetapi, masalah publik dari segi kesehatan seperti prevalensi penyakit tidak menular dan kesehatan mental, masalah lingkungan seperti polusi udara dan dan perubahan iklim, serta masalah sosial seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama.
“Berbagai masalah publik dapat diperparah oleh pembuatan kebijakan yang tidak tepat sasaran, tidak ada partisipasi, dan tidak mempertimbangkan paradigma baru yakni sadar risiko. Utamanya sebagai generasi muda, kita harus meningkatkan partisipasi dengan melibatkan gagasan, keahlian, pengalaman, dan perspektif secara aktif dalam pengambilan keputusan khususnya pada pembuatan kebijakan berbasis sadar risiko,” terang Dimas.
Read more info "Peranan Masyarakat dalam Pembuatan Kebijakan Berbasis Sadar Risiko" on the next page :