Kesejahteraan Petani di Riau Berangsur Membaik
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom.(Foto: Sigapnews/Brian)
SIGAPNEWS.CO.ID | PEKANBARU - Berkat naiknya harga jual hasil produksi, nilai tukar petani (NTP) di Provinsi Riau pada Agustus 2017 tercatat meningkat. Artinya, kesejahteraan petani di Riau berangsur-angsur membaik.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengungkapkan, bahwa NTP Agustus 2017 naik sekitar 0,64 persen dari 101,25 menjadi 101,90. Peningkatan tersebut antara lain didorong oleh kenaikan harga jual bahan pangan diserap oleh pemerintah.
Adapun indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 0,78 persen menjadi 130,3, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (lb) sebesar 0,14 persen menjaadi 127,88.
"Kalau dibandingkan dengan bulan lalu, ada kenaikan NTP. Ini bagus, petani makin sejahtera," kata Gultom di Pekanbaru, Sabtu (9/9/2017).
Ia menguraikan, NTP Agustus 2017 sebesar 101,90 dapat diartikan bahwa kondisi kesejahteraan petani relatif lebih baik dibandingkankeadaan pada tahun 2012 dan Agustus 2017 mengalami surplus sebesar 1,90 persen.
"Surplus ini terutama terjadi pada petani subsektor perikanan, tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat," tuturnya.(*)
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom mengungkapkan, bahwa NTP Agustus 2017 naik sekitar 0,64 persen dari 101,25 menjadi 101,90. Peningkatan tersebut antara lain didorong oleh kenaikan harga jual bahan pangan diserap oleh pemerintah.
Adapun indeks harga yang diterima petani (lt) sebesar 0,78 persen menjadi 130,3, relatif lebih besar dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayarkan petani (lb) sebesar 0,14 persen menjaadi 127,88.
"Kalau dibandingkan dengan bulan lalu, ada kenaikan NTP. Ini bagus, petani makin sejahtera," kata Gultom di Pekanbaru, Sabtu (9/9/2017).
Ia menguraikan, NTP Agustus 2017 sebesar 101,90 dapat diartikan bahwa kondisi kesejahteraan petani relatif lebih baik dibandingkankeadaan pada tahun 2012 dan Agustus 2017 mengalami surplus sebesar 1,90 persen.
"Surplus ini terutama terjadi pada petani subsektor perikanan, tanaman pangan dan subsektor tanaman perkebunan rakyat," tuturnya.(*)
Editor :Tim Sigapnews