MUI Riau Pelopori Dakwah Digital Berbasis Riset dan Teknologi Cerdas
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menegaskan tekadnya untuk meningkatkan efektivitas dakwah melalui penerapan pendekatan riset ilmiah dan pemanfaatan teknologi evaluasi berbasis kecerdasan digital.
PEKANBARU — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Riau menegaskan langkah progresif dalam dunia dakwah dengan memadukan pendekatan ilmiah dan teknologi digital.
Komitmen itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum MUI Riau, Prof. Dr. H. Ilyas Husti, M.A., dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) Implementasi dan Sosialisasi Penelitian Riset Produk dan Prototipe: Pengembangan Sistem Evaluasi Cerdas untuk Optimalisasi Dakwah, yang digelar di Pekanbaru, Jumat (7/11/2025).
Dalam forum tersebut, Prof. Ilyas menegaskan perlunya transformasi metode dakwah di era modern. Menurutnya, dakwah tidak bisa lagi hanya mengandalkan retorika dan keikhlasan, melainkan harus berpijak pada data, riset, dan adaptasi terhadap perubahan sosial serta kemajuan teknologi.
“MUI Riau ingin memastikan dakwah berjalan efektif, menyentuh hati, dan relevan dengan tantangan zaman,” ujar Prof. Ilyas dengan nada tegas.
Ia menjelaskan bahwa dakwah berbasis riset memberikan landasan ilmiah bagi para dai dalam memahami kondisi sosial-keagamaan masyarakat. Dengan pendekatan ini, pesan dakwah dapat disampaikan lebih tepat sasaran sesuai kebutuhan spiritual dan karakter umat di setiap wilayah Riau.
“Riset membantu kita menyampaikan pesan yang tepat, melalui media yang sesuai, kepada audiens yang tepat,” tambahnya.
Lebih jauh, Prof. Ilyas menyoroti pentingnya teknologi evaluasi cerdas untuk menilai efektivitas dakwah digital. Sistem ini memungkinkan MUI Riau memantau jangkauan, persepsi publik, hingga tingkat interaksi masyarakat terhadap konten dakwah yang disebarkan secara daring.
“Dakwah kini tidak lagi bersifat satu arah, tetapi interaktif dan berbasis data. Ini cara baru berdakwah yang lebih ilmiah,” jelasnya.
Sebagai langkah konkret, MUI Riau meluncurkan tiga strategi utama transformasi dakwah digital, yakni:
Membentuk Pusat Riset dan Inovasi Dakwah Digital bekerja sama dengan perguruan tinggi Islam di Riau.
Menggelar pelatihan riset dan literasi digital bagi para dai dan muballigh.
Mengembangkan sistem evaluasi berbasis data digital (dashboard dakwah) untuk memantau efektivitas dakwah di seluruh kabupaten/kota secara terintegrasi.
Pendekatan ini, kata Prof. Ilyas, akan menjadikan MUI Riau model nasional dakwah berbasis riset dan teknologi yang moderat, profesional, dan adaptif terhadap zaman.
“Kami ingin dakwah MUI Riau menjadi contoh bagaimana Islam bisa berdialog dengan kemajuan zaman tanpa kehilangan ruh syariah,” tuturnya.
FGD ini turut dihadiri oleh perwakilan Muhammadiyah, PWNU Riau, Perti, serta akademisi dari Universitas Riau seperti Prof. Fitra Lestari dan Dr. Rahmat Kurniawan.
Dengan inisiatif ini, MUI Riau tampil sebagai pelopor dakwah digital ilmiah dan terukur, membuka babak baru dalam penyebaran nilai-nilai Islam yang rasional, kontekstual, dan berorientasi pada kemaslahatan umat di era teknologi cerdas.
Editor :Tim Sigapnews