Santri Tersiksa Debu, Penambangan di Simpang Jengkol Tuai Protes
Pengurus Pondok Pesantren Putri Khadijah, Ibnu Quderi dan Hafidz berpose di Halaman pesantren yang sangat dekat dengan Lokasi Penambangan, Jum'at (23/5/2025)
PEKANBARU, sigapnews.co.id
— Aktivitas penambangan tanah timbun yang berlokasi di Jalan Simpang Jengkol, Kelurahan Sialang Sakti, Kecamatan Tenayan Raya, mengganggu proses belajar mengajar di Pesantren Putri Khadijah.
Gangguan ini terjadi akibat debu saat cuaca panas dan jalan licin ketika hujan.
Pantauan sigapnews.co.id pada Jumat (23/5/2025), kondisi tersebut dirasakan langsung oleh para santri dan pengurus pesantren.
Tak hanya itu, suara bising dari deru mesin truk dan klakson menambah derita siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
“Siswa kami di pesantren ini 221 orang yang merasa sangat terganggu dalam proses belajar mengajar.
Jalan menuju ke sekolah kami berdebu di waktu panas dan licin di waktu hujan, ditambah suara bising deru mesin truk dan klakson yang saling bersahutan,” ujar Pengurus Yayasan Ibnu Quderi yang juga merupakan warga setempat.
Ia menambahkan bahwa kondisi ini kian menyulitkan menjelang masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
“Pada saat hujan, guru kami susah datang untuk mengajar karena jalan licin.
Apalagi sebentar lagi mau masuk waktu PPDB, mana mau orang tua mendaftarkan anaknya ke pesantren kami kalau akses jalannya rusak seperti ini,” imbuhnya.
Menanggapi keluhan tersebut, salah satu penambang tanah timbun, Bernard Paber Simanjuntak, menyatakan akan menghentikan kegiatan sementara.
Namun ia berharap masyarakat juga memahami kondisi para pekerja tambang.
“Setelah tiga hari ke depan, kita setop dulu bekerja.
Cuma mereka juga harus memikirkan nasib kami yang menggantungkan hidup di usaha ini, sebanyak 50 orang.
Bagaimana nasib kami?” ucap Simanjuntak dengan nada sedih.
Sementara itu, Ketua RT 03 RW 5, Arman, mengatakan bahwa pihaknya akan segera mencari solusi bersama semua pihak.
“Saya akan coba berkoordinasi dengan masyarakat dan penambang dan membuat perjanjian tertulis untuk mencari solusi,” tuturnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Editor :Rahman