Banjir Rumbai Meluas, Belasan Ribu Warga Pekanbaru Mengungsi

Rumah warga terendam banjir setinggi 1,5 meter, di Kelurahan Sri Meranti, Rumbai Bukit, kota Pekanbaru.
Pekanbaru – Banjir besar akibat meluapnya Sungai Siak merendam empat kelurahan di Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, sejak beberapa hari terakhir. Akibatnya, lebih dari 18.000 jiwa lebih terdampak dan terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menyebabkan ketinggian air bervariasi antara 1 hingga 1,5 meter. Warga Kelurahan Sri Meranti, Rumbai Bukit, Palas, dan Agrowisata harus meninggalkan rumah mereka yang terendam.
Perahu karet menjadi alat transportasi utama bagi warga yang dievakuasi ke posko pengungsian di sepanjang Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Rumbai.
Ketua RW 02 Kelurahan Sri Meranti, Indra Saputra, mengatakan kondisi ini menjadi cobaan berat, terutama karena terjadi di bulan suci Ramadhan.
"Banjir ini sangat berdampak bagi kami, terutama dalam menjalankan ibadah. Kami berharap ada bantuan yang lebih banyak, terutama untuk kebutuhan pokok dan sanitasi," ujar Indra.
Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal beserta jajaran, didampingi Ketua Bhayangkari Riau Nindya Ariyani, turun langsung ke lokasi untuk meninjau kondisi warga dan menyalurkan bantuan. Pemerintah Kota Pekanbaru juga bergerak cepat dalam penanganan bencana ini.
"Kami hadir untuk memastikan warga mendapatkan bantuan yang layak. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama," tegas Iqbal.
Bantuan logistik seperti sembako, selimut, pakaian, dan obat-obatan terus berdatangan. Tim medis dari Dokkes Polda Riau juga disiagakan selama 24 jam untuk menangani warga yang mulai mengalami gangguan kesehatan akibat banjir.
Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan berbagai instansi untuk mendistribusikan bantuan dan memastikan keamanan wilayah terdampak.
"Kami mengimbau warga tetap waspada dan mengikuti arahan petugas untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," kata Jeki.
Data terbaru menunjukkan, di Kelurahan Sri Meranti, sebanyak 1.708 kepala keluarga (KK) terdampak banjir, tersebar di 13 RW. Sementara di Kelurahan Palas, 980 KK mengalami kondisi serupa.
Ketinggian air di stasiun pompa pengendali banjir Jalan Nelayan telah mencapai 4,6 meter di atas permukaan laut (mdpl), menandakan situasi semakin kritis.
Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengungkapkan, banjir kini telah melanda enam daerah di Riau, yakni Rokan Hulu, Pekanbaru, Kampar, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, dan Pelalawan.
"Saat ini total ada 28 kejadian banjir di 12 kecamatan, 14 desa, dan 8 kelurahan di Riau. Kami terus melakukan langkah-langkah mitigasi dan menyalurkan bantuan," jelas Edy.
Dengan kondisi air yang belum surut, warga masih menghadapi ketidakpastian kapan mereka bisa kembali ke rumah. Pemerintah, TNI, Polri, dan berbagai pihak terus berupaya agar proses pemulihan dapat berjalan cepat dan efektif.
Editor :Tim Sigapnews