Advertorial
Kecamatan Rumbai Pesisir Menuju Water Front City dan Panggung Seni Rakyat di Okura
Walikota Pekanbaru, H. Firdaus, MT melakukan penanaman pohon bambu di Kelurahan Tebing Tinggi-Okura
Sigapnews.co.id | Pekanbaru - Kecamatan Rumbai Pesisir kedepannya menjadi ikon kota pekanbaru yaitu water front city dan Panggung Seni Rakyat di Okura
untuk itu kegiatan penghijauan bantaran atau riparian Sungai Siak di Kelurahan Tebing Tinggi-Okura Kecamatan Rumbai Pesisir dipimpin oleh Walikota Pekanbaru, H.Firdaus, MT.
Dalam sambutannya Walikota Pekanbaru menyatakan, "Saya menyambut baik inisiatif masyarakat Tebing Tinggi-Okura yang melakukan penghijauan bantaran Sungai Siak ini karena ini sangat mendukung rencana pemerintah kota yang menjadikan Pekanbaru sebagai water front city."
Ia menambahkan bahwa jika daerah di sepanjang sungai Siak ini terjaga dan tertata tentu akan banyak hal yang dapat dikembangkan dengan mengandalkan potensi yang dimiliki Sungai Siak.
Walikota meninjau tebing yang mengalamai abrasi
Penghijauan bantaran atau riparian Sungai Siak ini telah dilakukan oleh masyarakat Tebing Tinggi-Okura dengan menanam Berembang dan bambu Betung sepanjang 2 (dua) kilometer riparian Sungai Siak. Kawasan tersebut mengalami abrasi yang cukup parah sepanjang tahun sehingga mengakibatkan luas daratan semakin menyempit. Penanaman teah dimulai pada bulan Mei dengan melibatkan partispasi masyarakat melalui kelompok penghijuan Tebing Tinggi-Okura. Berembang, salah satu jenis bakau air tawar yang telah terbukti dapat menahan hempasan gelombang air sungai ke bibir pantai. Sementara itu bambu merupakan tanaman pengganti kayu yang disarankan untuk upaya konservasi di kawasan kritis seperti pada pinggir sungai.
Dalam kesempatan itu Program Manager WWF Program Riau, Suhandri menyatakan, "Semangat masyarakat Tebing Tinggi Okura untuk menyelamatkan lingkungan dengan melakukan penghijauan di pada dua kilometer kawasan sungai yang kritis ini diharapkan dapat direplikasi di beberapa tempat lainnya di sepanjang Sungai Siak."
Ia menambahkan bahwa tentunya hal itu perlu upaya bersama dari komponen masyarakat dan didukung oleh pemerintah sehingga Sungai Siak yang memiliki peranan penting di Riau dapat berfungsi optimal.
Okura adalah salah satu daerah di pinggiran Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan Kabupaten Siak. Daerah ini telah dikenal keberadaaanya sejak zaman Jepang yang mana menurut masyarakat setempat Okura berasal dari bahasa Jepang yang artinya berlari. Kelurahan Tebing Tinggi-Okura di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru telah ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru sebagai Desa Wisata.
Untuk menunjang kepariwisataan di daerah tersebut perlu dilakukan beberapa upaya agar dapat menjadi daerah wisata yang memiliki potensi khusus. Sebagai kawasan yang berada di pinggir sungai, wisata memancing merupakan salah satu ikon daerah ini. Penghijauan yang dilakukan oleh masyarakat Tebing Tinggi Okura secara perlahan akan berdampak terhadap perbaikan ekologi sungai yang pada akhirnya dapat menunjang potensi wisata yang dimilikinya.
Puncak acara penghijauan Sungai Siak ini juga diisi dengan panggung seni rakyat yang menampilkan kelompok kesenian masyarakat Okura. Pada kesempatan ini ditampilkan tarian Dewa Kayangan, suatu tarian asli melayu yang telah lama tidak ditampilkan namun ternyata masih ditemui di Okura. Beberapa seniman di Pekanbaru ikut mendukung panggung seni ini salah satunya dengan menampilkan teater yang menceritakan kehidupan nelayan pinggir Sungai Siak. Tidak kalah semangatnya, Siswa Pecinta Alam dari SMAN 3 Rumbai yang menceritakan kehidupan Okura, sebagai desa di pinggiran kota Pekanbaru. (wwf/yef)
untuk itu kegiatan penghijauan bantaran atau riparian Sungai Siak di Kelurahan Tebing Tinggi-Okura Kecamatan Rumbai Pesisir dipimpin oleh Walikota Pekanbaru, H.Firdaus, MT.
Dalam sambutannya Walikota Pekanbaru menyatakan, "Saya menyambut baik inisiatif masyarakat Tebing Tinggi-Okura yang melakukan penghijauan bantaran Sungai Siak ini karena ini sangat mendukung rencana pemerintah kota yang menjadikan Pekanbaru sebagai water front city."
Ia menambahkan bahwa jika daerah di sepanjang sungai Siak ini terjaga dan tertata tentu akan banyak hal yang dapat dikembangkan dengan mengandalkan potensi yang dimiliki Sungai Siak.
Walikota meninjau tebing yang mengalamai abrasi
Dalam kesempatan itu Program Manager WWF Program Riau, Suhandri menyatakan, "Semangat masyarakat Tebing Tinggi Okura untuk menyelamatkan lingkungan dengan melakukan penghijauan di pada dua kilometer kawasan sungai yang kritis ini diharapkan dapat direplikasi di beberapa tempat lainnya di sepanjang Sungai Siak."
Ia menambahkan bahwa tentunya hal itu perlu upaya bersama dari komponen masyarakat dan didukung oleh pemerintah sehingga Sungai Siak yang memiliki peranan penting di Riau dapat berfungsi optimal.
Okura adalah salah satu daerah di pinggiran Kota Pekanbaru yang berbatasan dengan Kabupaten Siak. Daerah ini telah dikenal keberadaaanya sejak zaman Jepang yang mana menurut masyarakat setempat Okura berasal dari bahasa Jepang yang artinya berlari. Kelurahan Tebing Tinggi-Okura di Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru telah ditunjuk oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pekanbaru sebagai Desa Wisata.
Untuk menunjang kepariwisataan di daerah tersebut perlu dilakukan beberapa upaya agar dapat menjadi daerah wisata yang memiliki potensi khusus. Sebagai kawasan yang berada di pinggir sungai, wisata memancing merupakan salah satu ikon daerah ini. Penghijauan yang dilakukan oleh masyarakat Tebing Tinggi Okura secara perlahan akan berdampak terhadap perbaikan ekologi sungai yang pada akhirnya dapat menunjang potensi wisata yang dimilikinya.
Puncak acara penghijauan Sungai Siak ini juga diisi dengan panggung seni rakyat yang menampilkan kelompok kesenian masyarakat Okura. Pada kesempatan ini ditampilkan tarian Dewa Kayangan, suatu tarian asli melayu yang telah lama tidak ditampilkan namun ternyata masih ditemui di Okura. Beberapa seniman di Pekanbaru ikut mendukung panggung seni ini salah satunya dengan menampilkan teater yang menceritakan kehidupan nelayan pinggir Sungai Siak. Tidak kalah semangatnya, Siswa Pecinta Alam dari SMAN 3 Rumbai yang menceritakan kehidupan Okura, sebagai desa di pinggiran kota Pekanbaru. (wwf/yef)
Editor :Tim Sigapnews