Lebaran Bukan Sekedar Tradisi, Ini Pesan Ketua LDII Sumbar

Padang - Ketua DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Sumatera Barat, H. Muchfiandi, mengajak seluruh warga LDII dan masyarakat luas untuk menjadikan momentum Hari Raya Idulfitri sebagai sarana memperkuat tali silaturahmi antar sesama.

Ajakan tersebut disampaikannya pada Selasa (1/4/2025) di Padang, jelang perayaan Lebaran yang tinggal menghitung hari.

Menurut Muchfiandi, silaturahmi bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan pilar penting dalam memperkokoh kerukunan antar umat beragama, antar suku, dan antar golongan. 

"Lebaran bukan sekadar perayaan atau rutinitas, tetapi momen emas untuk mempererat persaudaraan. Ini saat yang tepat untuk saling mengunjungi, berdialog, dan membangun jembatan antar hati," tegasnya.

Ia menilai, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kekuatan besar jika dikelola dengan sikap saling menghargai. Oleh sebab itu, LDII mendorong warganya untuk aktif menjaga harmoni sosial melalui kegiatan positif di momen Lebaran.

"Menjaga tradisi silaturahmi berarti menjaga keutuhan bangsa. Ini nilai luhur yang tidak boleh ditinggalkan. Kita ingin Lebaran ini memberi dampak sosial, bukan hanya simbolik," ujar Muchfiandi lagi.

Lebih jauh, ia mengajak warga LDII khususnya, dan masyarakat pada umumnya, untuk menjadikan Idulfitri sebagai momentum berbagi, baik dalam bentuk materi maupun perhatian. 

"Kita bisa saling membantu tetangga, menyapa yang lama tak ditemui, hingga berbagi makanan. Hal kecil, tapi dampaknya luar biasa dalam memperkuat solidaritas," katanya.

Muchfiandi juga menekankan pentingnya menanamkan nilai kebersamaan sejak dini kepada generasi muda, agar mereka tumbuh dengan kesadaran akan pentingnya toleransi dan kepedulian sosial.

"Dalam keberagaman, kita harus menjadi contoh. Mari kita jadikan Idulfitri ini bukan hanya soal kembali fitrah, tapi juga kembali peduli dan kembali menyatu dalam semangat kebangsaan," pungkasnya.

Dengan pesan yang kuat dan penuh makna ini, LDII Sumbar ingin memastikan bahwa Lebaran tak berhenti pada perayaan, tetapi juga sebagai titik tolak membangun bangsa yang lebih beradab dan bersatu.