Ketua MUI KH Dr Yusnar Yusuf Rangkuti Didaulat Baca Doa pada Pembukaan Rakernas LDII 2023

SIGAPNEWS.CO.ID | JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2023 Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di Ballroom Gedung Serba Guna Pondok Pesantren Minhaajurrosyidin, Jakarta. 

Acara ini dihadiri oleh tokoh agama terkemuka, termasuk Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Dr. Yusnar Yusuf Rangkuti, didaulat membaca doa pada kesempatan tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) untuk menyongsong bonus demografi Indonesia Emas 2045. Ia menyatakan bahwa LDII telah menunjukkan komitmennya dalam memajukan SDM melalui program-program kebangsaan, keagamaan, pendidikan, dan kesehatan.

"Bonus demografi hanya terjadi sekali dalam sebuah peradaban. Tinggal kita bisa melakukan lompatan atau tidak? Kuncinya adalah pembangunan SDM," kata Presiden Jokowi.

Presiden juga memberikan dukungan terhadap langkah LDII dalam memperkuat ketahanan pangan, mengingat tantangan global seperti pemanasan global dan perang di Ukraina telah memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan pangan di Indonesia.

Ketua Umum DPP LDII, KH Chriswanto Santoso, menjelaskan bahwa LDII telah fokus pada pembangunan SDM Profesional Religius sejak 2018. Program-program LDII melibatkan bidang kebangsaan, keagamaan, pendidikan, kesehatan, teknologi digital, ekonomi syariah, energi baru terbarukan, dan ketahanan pangan.

"Ekonomi syariah yang diterapkan pada UMKM merupakan soko guru perekonomian nasional, karena terbukti imun terhadap goncangan ekonomi," ungkap KH Chriswanto Santoso.

LDII juga telah berkontribusi dalam mengatasi pemanasan global dengan memanfaatkan energi baru terbarukan, seperti sel surya di beberapa pondok pesantren mereka.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Jokowi, Menteri Kabinet Indonesia Maju, Panglima TNI, Kapolri, Wakil Ketua MPR, anggota DPR RI, Duta Besar negara-negara sahabat, dan undangan lainnya. Rakernas LDII tahun ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan lembaga dakwah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.