1.126 Pesilat Muda Meriahkan Kejuaraan Pencak Silat Raden Mas Said IV
Ketua IPSI Wonogiri, Weda Hendragiri saat menerima Piala Raden Mas Said IV Championship oleh Dandim 0728/Wonogiri Letkol Inf Iwan Wahyu Wibowo, S.E
WONOGIRI — Suasana meriah memenuhi GOR Giri Mandala Wonogiri selama tiga hari, 7–9 November 2025, saat 1.126 atlet pencak silat muda dari berbagai wilayah Pulau Jawa hingga Bali bertanding dalam Kejuaraan Pencak Silat Raden Mas Said IV Championship Piala Dandim 0728/Wonogiri.
Ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi perayaan budaya, sportivitas, dan persaudaraan antar-pesilat.
Sejak pagi, arena dipenuhi peserta berpakaian seragam perguruan masing-masing. Gemuruh tepuk tangan penonton, derap langkah pesilat, dan lantunan musik gamelan menambah nuansa tradisional khas Jawa, menegaskan bahwa pencak silat adalah olahraga sekaligus warisan budaya bangsa.
“Kami ingin kejuaraan ini tidak hanya menjadi ajang adu teknik, tapi juga wadah pembinaan karakter. Pencak silat mengajarkan disiplin, rasa hormat, dan tanggung jawab kepada para pesilat muda,” ujar Ketua IPSI Wonogiri, Weda Hendragiri, dengan antusias.
Dukungan penuh juga datang dari Kodim 0728/Wonogiri, yang terlibat aktif dalam penyelenggaraan ajang ini. Dandim Letkol Inf Iwan Wahyu Wibowo, S.E., menekankan bahwa olahraga ini berperan penting dalam menumbuhkan karakter generasi muda yang tangguh dan cinta tanah air.
“Pencak silat adalah bagian dari jati diri bangsa. Saya berharap dari ajang ini lahir pendekar-pendekar muda yang tidak hanya berprestasi, tapi juga berkarakter dan siap menjaga kehormatan bangsa,” ungkap Dandim.
Selain perebutan piala, kejuaraan memiliki misi strategis: melestarikan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda Indonesia, menjaring bibit atlet berprestasi yang siap berlaga di tingkat nasional dan internasional, menumbuhkan sportivitas dan karakter kesatria, serta mempererat silaturahmi antarperguruan yang menjadi fondasi komunitas pencak silat di Indonesia.
Di dalam arena, penonton terpukau menyaksikan dua pesilat saling beradu teknik dan taktik. Namun, di luar gelanggang, para atlet menunjukkan persaudaraan sejati: saling menyapa, berbagi cerita, dan memberi semangat. Potret ini menegaskan bahwa pencak silat bukan tentang permusuhan, melainkan nilai persaudaraan dan kekompakan.
Kejuaraan Raden Mas Said IV Championship membuktikan bahwa tradisi dan olahraga dapat berpadu. Dari Wonogiri, ratusan pesilat muda membawa pesan penting: menjadi pendekar sejati bukan hanya soal menang di arena, tetapi juga soal menjaga kehormatan, persaudaraan, dan cinta terhadap budaya bangsa.
Editor :Tim Sigapnews
Source : Redaksi