Dugaan Korupsi Proyek Digitalisasi Pendidikan, Kejagung Periksa Satu Saksi Kunci Inisial TW

JAM PIDSUS Kejagung, Febrie.
Jakarta - Kejaksaan Agung melalui Jaksa Penyidik JAM PIDSUS memeriksa satu orang saksi di Jakarta pada Selasa (9/7/2025), terkait dugaan korupsi Program Digitalisasi Pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI tahun 2019 hingga 2022.
Penyidikan kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pelaksanaan Program Digitalisasi Pendidikan di Kemendikbudristek RI terus berlanjut.
Kali ini, Tim Jaksa Penyidik pada Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (JAM PIDSUS) Kejaksaan Agung memeriksa satu orang saksi berinisial TW, selaku Product Manager di PT Gamma Persada Sulosindo.
Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami dugaan keterlibatan pihak swasta dalam pengadaan perangkat digital yang menjadi bagian dari proyek nasional digitalisasi pendidikan, yang dijalankan sejak 2019 hingga 2022.
Program tersebut semula digadang-gadang sebagai solusi transformasi pendidikan nasional, namun kini justru terseret kasus hukum.
“Pemeriksaan terhadap saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam program digitalisasi pendidikan Kemendikbudristek,” ujar Febrie, Penyidik JAM PIDSUS dalam keterangan tertulis.
TW diduga mengetahui secara teknis dan administratif proses pengadaan yang dilakukan oleh perusahaan swasta rekanan kementerian.
Pemeriksaan terhadap TW menjadi penting karena posisinya yang strategis dalam proyek tersebut.
Kasus ini diduga berkaitan dengan indikasi penyimpangan dalam pengadaan barang, ketidaksesuaian spesifikasi perangkat, serta potensi mark-up anggaran.
Meski Kejaksaan belum mengungkap nilai kerugian negara secara resmi, sejumlah sumber menyebutkan potensi kerugian bisa mencapai ratusan miliar rupiah.
Program Digitalisasi Pendidikan mencakup pengadaan ribuan unit perangkat teknologi, seperti tablet dan laptop, untuk menunjang proses belajar mengajar di sekolah-sekolah, terutama di daerah tertinggal. Namun dalam implementasinya, banyak ditemukan kendala dan dugaan penyalahgunaan anggaran.
Kejaksaan menegaskan akan terus membuka fakta hukum dan memanggil pihak-pihak yang relevan guna menuntaskan kasus ini. Pemeriksaan saksi seperti TW diharapkan dapat membongkar skema permainan dalam proyek bernilai besar ini.
Masyarakat menanti transparansi dan keadilan dalam pengungkapan dugaan korupsi di sektor pendidikan yang mestinya menjadi fondasi masa depan bangsa.
Editor :Tim Sigapnews