Nasi0nal
Bagi Lulusan STAN 2017, Ini Empat Pesan Sri Mulyani

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.(Foto: Sigapnews/Piter)
Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan empat pesan bagi para wisudawan sebagai bekal untuk menjalankan kehidupan setelah lulus.
Sri Mulyani berpesan agar para wisudawan tidak berhenti belajar. "Jangan puas dengan ilmu yang kalian pelajari," kata dia di Gedung Student Center PKN STAN, Bintaro, Selasa, 3 Oktober 2017.
Dia mengatakan begitu banyak hal yang bisa dipelajari di dunia ini sehingga setiap hari harus dijadikan waktu untuk menimba ilmu.
Dia berpesan agar lulusan STAN terus mengasah cara berpikir kritis dan menyempurnakan cara pandang serta pemahaman mereka.
Menurut dia, para lulusan STAN tidak akan mampu berjalan cukup jauh dan memberikan dedikasi yang cukup besar kepada Indonesia jika mereka berhenti belajar.
Sri Mulyani juga berpesan agar mereka selalu jujur kepada diri sendiri. "Kemunafikan adalah musuh besar kalian," kata dia.
Bagi dia, jujur kepada diri sendiri merupakan modal awal, berharga, dan utama untuk membangun integritas.
"Jangan pernah gadaikan integritas anda dan jangan pernah khianati nurani kalian sendiri."
Sri Mulyani mengatakan intelektual dan integritas dalam satu individu sangat langka meski ada lebih dari tujuh miliar manusia di dunia ini.
Dia pun berharap lulusan STAN menjadi manusia langka tersebut karena individual seperti itu akan terus dicari dan dibutuhkan untuk memecahkan masalah.
Pesan lain dari Sri Mulyani adalah untuk melakukan pekerjaan dengan penuh gairah.
"Cari passion di dalam hidup, sesuatu yang mampu menggerakkan pikiran kalian, hati kalian, menyulut semangat kalian untuk melakukan sesuatu," kata dia.
Dia mengatakan para wisudawan tak boleh takut apalagi malas untuk berbuat baik dalam setiap langkah hidupnya.
Nasehat terakhir Sri Mulyani adalah untuk memahami perbedaan. "Bergaul, berteman, dan berdiskusilah dengan mereka yang tidak sama seperti kalian," katanya. Dia berharap mereka mampu mengecamkan pesan itu.
Menurut dia, berinteraksi dengan individu berbeda mampu membuka sudut pandang lain karena manusia akan saling memahami.
Menurut dia, manusia yang tidak belajar mengenali, menghormati, dan menghargai perbedaan tidak mampu mensyukuri ciptaan Tuhan.
Pasalnya, dunia diciptakan beragam dan majemuk. Perbedaan tersebut, menurut dia, diciptakan agar manusia menjadi kaya.
Sri Mulyani mengatakan sikap memahami dan menghormati akan membentuk sikap rendah hati. Orang dengan sifat tersebut dipercaya Sri Mulyani penting hidup di dunia untuk menciptakan perdamaian dunia.
"Perdamaian tidak mungkin tercapai jika kita tidak memiliki sikap dari memahami. Saya ingin lulusan STAN memiliki sifat memahami ini," ujarnya.(*)
Editor :Tim Sigapnews