Nasi0nal
Kivlan Zen Bukan Dalang Penyerangan YLBHI, Sebut Bamus Betawi
 Kivlan Zein.jpg)
Mantan Kepala Staf Kostrad ABRI Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zein (kanan) memberikan keterangan pada wartawan usai menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan makar di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Sabtu dini hari, 3 Desember 2016. .(
SIGAPNEWS.CO.ID | Jakarta - Ketua Hubungan Antar Lembaga Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung membantah bahwa aksi pengepungan kantor YLBHI atau Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia didalangi oleh mantan Kepala Staf Kostrad Kivlan Zen.
Menurut dia, aksi itu spontanitas dari pengunjuk rasa setelah melihat video yang viral bahwa ada kegiatan terkait komunis di YLBHI.
"Massa bergerak tanpa dikomandoin dan diundang," kata Rifki, Senin, 18 September 2017.
Rifki mengaku dirinya tidak terlalu mengenal sosok Kivlan dan tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Kivlan.
"Nomor handphonenya aje ane nggak ada.
" Namun, dia menyatakan apakah Kivlan menjadi tokoh intelektual insiden YLBHI.
LBH Jakarta atau Lembaga Bantuan Hukum Jakarta sebelumnya mengungkapkan identitas dua orang yang diduga aktor di balik penyerangan kantornya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Senin dinihari, 18 September 2017.
“Yang pertama, Rahmat Himran dan yang kedua, Kivlan Zen, yang merupakan anggota Presidium 313," kata Ketua Advokasi LBH Jakarta Muhammad Isnur dalam konferensi pers di gedung Komisi Nasional Perempuan, Jakarta Pusat, pada Senin siang, 18 September.
Isnur menjelaskan, peran kedua aktor tersebut. Pertama Rahmat Himran, namanya kerap muncul dalam informasi palsu mengenai acara yang diselenggarakan oleh LBH.
"Beberapa hoax yang disebut dalam media sosial menyebut dia sebagai penanggung jawabnya," kata dia.
Dalam pesan yang beredar di Whatsapp, Rahmat Himran menuduh di dalam gedung LBH diselenggarakan kegiatan dan menyanyikan lagu Genjer-genjer yang merupakan lagu kebanggaan komunis.
Rahmat yang mengklaim sebagai koordinator aksi meminta aktivis anti komunis untuk datang ke kantor LBH Jakarta dan membubarkan kegiatan di dalamnya.
Termasuk ajakan untuk menginap untuk melawan komunis.
Kedua adalah peran Kivlan Zen. “Dia sebagai pemimpin rapat koordinasi pembubaran seminar Partai Komunis Indonesia (PKI),†kata Isnur menerangkan perencanaan penyerbuan LBH Jakarta.
Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen adalah mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 1 Juni 2016, Kivlan menjelaskan bahwa PKI sudah kembali bangkit.
Dia menyebut struktur partai mulai dari tingkat pusat hingga daerah serta 15 juta pendukung.
Menurut Rifki, pengunjuk rasa di depan kantor YLBHI dari berbagai elemen organisasi, seperti Front Pembela Islam (FPI), Bamus Betawi, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiraan Polri/TNI (FKPPPI), Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Laskar Merah Putih, dan Pemuda Pancasila.
"Oh iya, ada juga dari organisasi mahasiswa dan kepemudaan Islam," ujarnya.(*)
Menurut dia, aksi itu spontanitas dari pengunjuk rasa setelah melihat video yang viral bahwa ada kegiatan terkait komunis di YLBHI.
"Massa bergerak tanpa dikomandoin dan diundang," kata Rifki, Senin, 18 September 2017.
Rifki mengaku dirinya tidak terlalu mengenal sosok Kivlan dan tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Kivlan.
"Nomor handphonenya aje ane nggak ada.
" Namun, dia menyatakan apakah Kivlan menjadi tokoh intelektual insiden YLBHI.
LBH Jakarta atau Lembaga Bantuan Hukum Jakarta sebelumnya mengungkapkan identitas dua orang yang diduga aktor di balik penyerangan kantornya di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Senin dinihari, 18 September 2017.
“Yang pertama, Rahmat Himran dan yang kedua, Kivlan Zen, yang merupakan anggota Presidium 313," kata Ketua Advokasi LBH Jakarta Muhammad Isnur dalam konferensi pers di gedung Komisi Nasional Perempuan, Jakarta Pusat, pada Senin siang, 18 September.
Isnur menjelaskan, peran kedua aktor tersebut. Pertama Rahmat Himran, namanya kerap muncul dalam informasi palsu mengenai acara yang diselenggarakan oleh LBH.
"Beberapa hoax yang disebut dalam media sosial menyebut dia sebagai penanggung jawabnya," kata dia.
Dalam pesan yang beredar di Whatsapp, Rahmat Himran menuduh di dalam gedung LBH diselenggarakan kegiatan dan menyanyikan lagu Genjer-genjer yang merupakan lagu kebanggaan komunis.
Rahmat yang mengklaim sebagai koordinator aksi meminta aktivis anti komunis untuk datang ke kantor LBH Jakarta dan membubarkan kegiatan di dalamnya.
Termasuk ajakan untuk menginap untuk melawan komunis.
Kedua adalah peran Kivlan Zen. “Dia sebagai pemimpin rapat koordinasi pembubaran seminar Partai Komunis Indonesia (PKI),†kata Isnur menerangkan perencanaan penyerbuan LBH Jakarta.
Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen adalah mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada 1 Juni 2016, Kivlan menjelaskan bahwa PKI sudah kembali bangkit.
Dia menyebut struktur partai mulai dari tingkat pusat hingga daerah serta 15 juta pendukung.
Menurut Rifki, pengunjuk rasa di depan kantor YLBHI dari berbagai elemen organisasi, seperti Front Pembela Islam (FPI), Bamus Betawi, Forum Komunikasi Putra Putri Purnawiraan Polri/TNI (FKPPPI), Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Laskar Merah Putih, dan Pemuda Pancasila.
"Oh iya, ada juga dari organisasi mahasiswa dan kepemudaan Islam," ujarnya.(*)
Editor :Tim Sigapnews