Lahan TNTN
Menteri KLHK Telah Mengantongi Data Cukong Atau Pencaplok Lahan TNTN

Petugas KLHK Menunjukkan Empat Alat Berat Ekskavator Yang Disita Karena Melakukan&nbs
SIGAPNEWS.CO.ID, Pekanbaru - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengaku telah mengantongi data cukong atau pencaplok lahan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN). Cukong itu diketahui menguasai lahan di kawasan konservasi Tesso Nilo hingga ribuan hektare.
"Kami juga sudah punya petanya. Siapa yang punya tiga hektare dan siapa yang punya 3.000 hektare," kata Menteri LHK Siti Nurbaya kepada wartawan di Pelalawan, Selasa, (13/8/2019).
Siti Nurbaya hari ini meninjau langsung kondisi kebakaran hutan dan lahan atau karhutla di Riau bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo.
Rombongan terbang menggunakan helikopter dari Pangkalan Udara Roesmin Nurjadin Kota Pekanbaru dan bergerak ke arah timur. Rombongan juga mengelilingi Pelalawan serta mengitari Taman Nasional Tesso Nilo yang hingga kini masih babak belur dihajar Karhutla.
Dia menjelaskan, kondisi TNTN saat ini sangat memprihatinkan. Kebakaran tersebut bukan akibat ketidaksengajaan, sebab menurut dia ada kelompok tertentu yang telah membuat zonasi di areal konservasi itu.
Dia mengatakan, pemerintah bersama Polri akan mengedepankan tindakan penegakan hukum dalam mengatasi masalah di TNTN, termasuk di antaranya turut melibatkan Pemerintah Provinsi Riau serta kalangan aktivis lingkungan yang memahami benang kusut di TNTN.
"Memang aspek utama adalah penegakan hukum," ujarnya.
Dia mengklaim mendapat dukungan penuh dari Kapolri untuk melakukan tindakan law enforcement di Taman Nasional Tesso Nilo. "Kemarin sore pak Kapolri sudah mempertegas tentang langkah penegakan hukum. Konseptualisasi sudah ada. Kita selesaikan bersama aparat dan aktivis lapangan yang memahami wilayah itu," kata Siti Nurbaya.
TN Tesso Nilo adalah kawasan konservasi, yang salah satunya berfungsi sebagai habitat asli satwa endemik gajah Sumatera (elephas maximus sumatranus).
Awalnya, luas TN Tesso Nilo adalah 38.576 hektare (ha) berdasarkan Surat Keputusan Menhut No.255/Menhut-II/2004. Kemudian kawasan konservasi itu diperluas menjadi 83.068 ha dengan memasukkan areal hutan produksi terbatas yang berada di sisinya, berdasarkan SK No.663/Menhut-II/2009.
Namun, kerusakan yang terjadi di kawasan itu akibat perambahan sudah sangat masif yang mengubah bentang alam hutan menjadi perkebunan kelapa sawit.(*)
Liputan: Piter
Editor : Robinsar Siburian
Editor :Tim Sigapnews
Musyda DPD IMM Riau ke-XVII, Ketua Terpilih Alpin Jarkasih Husein Harahap
Terbaru
16:55:29 WIB
Kebakaran Hutan di Gunung Tambuh Lumajang, Tim Gabungan Berjibaku Padamkan Api
Terbaru
06:47:00 WIB
Gajah Sumatera
Akibat Karhutla, Gajah Sumatera Binaan Tim Flying Squad di Tesso Nilo Stres
00:00:00 WIB
Karhutla Riau
Panglima TNI: Hercules Daya Angkut 10 Ton Air Siap Bantu Padamkan Karhutla Riau
00:00:00 WIB
Pengakuan Terdakwa 22 Mei
Pengakuan Mengejutkan Terdakwa Kerusuhan 22 Mei, Sifaul: Diundang Jadi Tim Medis
00:00:00 WIB
Kasus Suap Bawang Putih
Imbas Kasus Suap Impor Bawang Putih, KPK Geledah Ruang Dirjen di Kemendag
00:00:00 WIB