Sampai Kepenyidik Kasus Penjualan Kepang Aset Desa Mekong Bejalan Ditempat

Kepala Desa Mekung
Sigapnews.Co.Id Meranti – Penyelidikan kasus penjualan Kempang bantuan hibah Pemkab Meranti tahun 2015 yang diduga telah dijual oleh oknum kepala desa setempat berserta pengelola dengan modus disewakan atau dirawat terkesan jalan di tempat,Saptu 30/06/2018.
Meski kasus ini sebelumnya sudah dibebarkan oleh Kapolres Kepulauan Meranti AKBP La Ode Proyek SH tegaskan bahwa pihak Pemerintah Desa Mekong melalui pengelola telah menjual alat transportasi bantuan yang menjadi aset Desa tersebut. Setelah dilakukan penyelidikan dan bersakutan dipangil untuk diminta keterangan satu persatu oleh penyidik.
Namun anehnya, Kasat Reskrim AKP YE Bambang Dewanto' ketika diminta keterangan mengenai tindak lanjut hasil penyelidikan yang dilakukan selamaini sepertinya ia engan untuk keterangan kepada terkait hasil penyelidikan tersebut. Berkali kali di konfirnasi awak media melalui WhatsApp peribadinya hanya dibuka tidak ditangapi.
Untuk diketahui kembali adapun Bantuan alat transportasi yang dihibahkan sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam rangka membuka seluruh akses antar desa melalui jalur laut sesuai usulan atau pemintaan kepala desa yang membutuhkan dan diserahkan kepada kelompok masyarakat dibawah Pengelolaan, Badan Usaha Milik Desa, BUMDes itu bukannya dimanfaatkan dengan baik oleh Kepala Desa, malah aset tersebut diduga telah di perjual belikan Daman, Kepala Desa Mekong, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti bernilai puluhan juta rupiah.
Untuk menutupi perbuatan melanggar ketentuan yang sempat heboh ditengah tengan masyarakat desa, Daman membuat kempang sebagai penganti kempang bantuan hibah.
Menurut informasi yang dihimpun media ini sebelumnya, Kempang bantuan dihibahkan tersebut diduga telah dijual kepada salah seorang berinisial"HB" warga desa Meranti Bunting Kecamatan Merbau sebesar 35 juta, perpindahan tangan bantuan dengan alasan bahwa kempang bantuan tersebut tidak sesuai dengan jambatan didesanya.
Daman, saat dikonfirmasi awak media ini, ia berbelit belit memberi keterangan, awalnya ia mengatakan bahwa bantuan kempang tersebut diserahkan kepada masyarakat yang megelolanya, setelah dipertanyakan lebih lanjut, akhirnya ia mengaku kempang tersebut diserahkan kepada anak saudaranya yang bernama Sam dan dipinjamkan kepada HB warga Desa Meranti Munting.
"Kempang bantuan itu tidak bisa di operasikan karena tidak sesuai dengan pelabuhan kita, dari pada lapuk dan terbengkalai lebih baik dipinjamkan saja ke pihak yang bisa memanfaatkanya, maka dari itu saya selaku kepala desa berinisiatif untuk membuat kempang yang baru yang lebih cocok untuk dioprasikan di pelabuhan desa mekung," katanya kepada wartawan ini saat dijumpai disalah satu warung kopi dikota selatpanjang, Selasa (01/05/2018).
Disinggung tentang keberadaan kempang hibah tersebut, Daman mengaku kempang telah dipinjamkan ke salah satu warga desa lain melalui keponakanya yaitu Sam untuk dioperasikan.
"Itu tidak benar, kalau may tau bisa Kasus sama Sam karena dia yang mengurusnya," kelahnya
Editor :Tim Sigapnews