Cabuli Anak Dibawah Umur
Imbas Nonton Film Dewasa, Pria Bungo Rudapaksa Anak Dibawah Umur
AS (25) saat diperiksa Satreskrim Polres Bungo lantaran mencabuli seorang anak dibawah umur.(Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
SIGAPNEWS.CO.ID, MUARABUNGO - Diduga melakukan pencabulan anak dibawah umur, seorang pemuda di Kabupaten Bungo diamankan Satreskrim Polres Bungo.
Pemuda berinisial AS (25) ini terpaksa diamankan tim Spartan Satreskrim Polres lantaran tega mencabuli seorang anak dibawah umur. Bejatnya lagi, anak dibawah umur tersebut merupakan tetangga terduga pelaku.
Berdasarkan pengakuan pelaku kepada pihak kepolisian, niat tersebut muncul lantaran sering menonton film dewasa (porno).
Kapolres Bungo melalui Kasatreskrim, Iptu Riedho Syawaluddin menyampaikan AS melakukan sebanyak dua kali. Pertama dilakukan pada Selasa (21/11/2020) lalu. Kejadian itu sekitar pukul 9.30 WIB, setelah menonton video porno itu melihat korban pulang sekolah saat melintas didepan rumah pelaku dan memanggilnya.
"Korban melintas dari rumah pelaku saat pulang sekolah. Pelaku memanggil korban dan mengajak kerumah pelaku dan kemar pelaku untuk melakukan aksi bejatnya" ungkapnya, Rabu (27/1/2021).
Dalam memuluskan aksinya, pelaku pun memberikan sejumlah uang kepada korban agar tidak memberitahukan ke orang lain. "Pelaku melakukan aksinya sebanyak dua kali dengan modus memberikan uang sebesar rp 100 ribu dan Rp 5 ribu kepada korban," sebutnya.
Namun aksi itu akhirnya diketahui oleh paman setelah melihat handphone korban ada foto syur bersama pelaku.
Setelah ditanyakan kebenaran foto tersebut, korban mengungkapkan kejadian pahit itu kepada paman dan bibinya. Kemudian paman korban melaporkannya ke Maporles Bungo untuk dilakukan pengungkapan dan penangkapan.
Tim Spartan Satreskrim Polres Bungo melakukan penyelidikan dan mendapatkan informasi keberadaan pelaku di salah satu dusun Kecamatan Bathin II Pelayang.
Pada Sabtu (23/1/2021) pemuda yang berprofesi sebagai tukang panen sawit tersebut diamankan dan telah mendekam di Mapolres Bungo.
Pempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 81 ayat (2) terkait dengan peraturan pemerintah pengganti UU no.1 tahun 2016 tentang perubahan ke-2 atas UU no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak sebagaimana ditetapkan menjadi UU berdasarkan UU RI no.17 tahun 2016, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.(*)
Liputan: Ardani.
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews
