Kasus Penembakan danPenikaman
Akir Akbar Buronan 5 Tahun Kasus Penembakan Tikam Warga Bangka
Tersangka saat diamankan di Mapolda Sumsel, Selasa (29/9/2020). (Foto: Sigapnews.co.id/Ist).
SIGAPNEWS.CO.ID, PALEMBANG - Pelaku penembakan warga di Jalan POM IX lima tahun lalu, akhirnya ditangkap polisi.
Pelakunya ternyata Akir Akbar (35) warga Jalan Talang Kerangga Lorong Pribadi Kelurahan 30 Ilir Kecamatan IB II Palembang.
Tersangka ditangkap anggota Unit III Subdit III Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kompol B Junaidi , Selasa (29/9/2020).
Akir menjadi pelaku penembakan terhadap korban Aan Sutrisno (26) warga Jalan
Puncak Sekuning Lorong Swadaya Kelurahan Lorok Pakjo Kecamatan IB I pada Rabu (9/12/2015) sekitar pukul 20.00 lalu.
Karena tembakan tersangka, korban akhirnya tewas, setelah sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Tersangka Akir menceritakan bagaimana ia bisa menembak korban hingga tewas.
Sebelum kejadian, tersangka mengaku sedang duduk di seputaran taman TVRI Jalan Pom IX bersama seorang perempuan.
Tiba - tiba datang korban dengan teman - temannya dan mengganggu dirinya serta teman perempuannya.
"Karena kesal, jadi aku pulang ke rumah mengajak adik ipar lalu ke rumah Ahmad di 3 Ilir untuk meminjam senjata api rakitan dengan empat pelaku," kata Akir sambil menanahan sakit setelah dihadiahi timah panas polisi, Selasa (29/9/2020).
Sudah sangat kesal, dengan berbekal senpi rakitan tersangka mendatangi korban kembali.
Saat melihat korban, tersangka langsung menembakan senjata rakitannya ke arah korban. Namun, tembakan tersebut tidak mengenai korban.
Karena tidak kena untuk menembak korban, membuat tersangka memutuskan untuk pergi dari lokasi. Ternyata, korban mengejar tersangka dan adik iparnya.
Melihat hal tersebut, membuat tersangka kembali untuk menembak korban.
" Korban ini mengejar dan mau merampas motor yang kami pakai. Makanya aku tembakan lagi ke arah korban. Memang tembakan aku kena, tetapi tidak tahu kena dimana," cerita tersangka saat diamankan di Mapolda Sumsel.
Dari menembak korban, tersangka memutuskan untuk kabur.
Selama lima tahun kabur dari kejaran polisi, tersangka mengaku ia selalu berpindah-pindah tempat agar tidak tertangkap polisi. Ia tidak sendiri, tersangka kabur bersama adik iparnya Fandi hingga ke Riau.
Namun, tahun 2016, Fandi tertangkap polisi saat pulang ke Palembang. Tahu sang adik ipar tertangkap, membuatnya kabur ke Bangka Belitung.
Karena ada kasus menusuk orang di Bangka, tersangka memutuskan untuk kembali kabur ke wilayah Pagaralam.
"Dari Pagaralam, karena tidak betah, aku putuskan pulang ke Palembang. Aku pulang akhir tahun 2019 karena sudah kangen sama keluarga. Sempat tidak ketahui, tetapi akhirnya ditangkap," ujarnya.
Kasubdit III Kompol Suryadi membenarkan tersangka Akir Akbar yang buron lima tahun ditangkap unit III Jatanras Polda Sumsel.
"Tersangka ini baru ditangkap, sedangkan adik iparnya sudah ditangkap tahun 2016 Alfandi. Alfandy sudah divonis 10 tahun penjara. Sedangkan yang kami tangkap ini, merupakan otak dari penembakan terhadap korban," katanya.
Pihaknya juga masih menyelidiki apakah senjata yang dipakai tersangka memang milik Ahmad. Namun, pihaknya berkeyakinan senjata itu milik tersangka Akir.
"Untuk motif kasus ini karena perempuan. Karena tersangka tidak senang diganggu saat bersama teman perempuannya. Pasal yang dikenakan kepada tersangka yakni pasal 338 KUHP," pungkasnya.(*)
Liputan: Andi Usman.
Editor : Robinsar Siburian.
Editor :Tim Sigapnews
