Ulasan Buku Cantik Itu Luka dan Kutipan Terbaik yang Harus Anda Tahu

Buku Cantik itu Luka. Novel karya Eka Kurniawan ini berhasil meraih hati pembacanya.
Bagi penggemar novel bergenre realisme magis sekaligus memiliki latar sejarah yang kuat, pastikan tidak melewatkan buku Cantik itu Luka. Novel karya Eka Kurniawan ini berhasil meraih hati pembacanya, bahkan masih dicetak berulang kali sejak terbit pada tahun 2002.
Kepiawaian Eka Kurniawan dalam menuangkan kisah membuat novel ini begitu populer hingga diterjemahkan ke lebih dari 34 bahasa. Tidak hanya itu, novel ini juga mengantarkan penulisnya untuk menerima banyak penghargaan termasuk World Readers tahun 2016.
Kemudian penghargaan Prince Clause Awards (2018) di Belanda dan masuk dalam 100 buku terkemuka versi The New York Time. Bagi Anda yang sudah penasaran mengenai buku ini, berikut ulasan sekaligus kutipan terbaik yang bisa menjadi gambaran untuk Anda.
Ulasan Lengkap dari Buku Cantik Itu Luka
Novel beraliran realisme magis ini menceritakan seorang perempuan yang sering menjadi objek seksual bagi laki-laki. Sebagaimana judulnya, Eka Kurniawan menggambarkan sosok tokoh utama yakni Dewi Ayu yang cantik. Sayangnya, kecantikan tersebut malah membawa malapetaka bagi dirinya dan keturunannya pun turut jadi korban.
Latar sejarah dikisahkan berupa nasib Dewi Ayu yang harus menjadi pelacur bagi para tentara Belanda dan Jepang. Keputusan ini dibuat setelah Dewi Ayu melewati banyak masa kelam sehingga menjadi seorang pelacur di tempat Mama Kalong. Karena kecantikannya begitu tersohor maka tarif yang perlu dibayar untuk membayar Dewi Ayu pun sangat mahal.
Paras Cantik Dewi Ayu diperoleh dari darah campuran Indonesia dan Belanda yang lahir pada masa penjajahan Belanda. Ia merupakan anak dari hasil perkawinan pasangan satu ayah beda ibu yakni antara Heni Stammler dan Aneu Stammler.
Akibat hubungan gelap yang dilakoni Dewi Ayu bersama para pelanggannya, ia memperoleh 4 orang anak. Anak pertama hingga ketiga sudah tidak diragukan lagi kecantikannya yang sangat mirip dengan Sang Ibu. Tapi nasib buruk menimpa si bungsu yang diberi nama "Cantik" dan cukup mendominasi cerita dalam buku ini.
Cantik memiliki perawakan yang sangat kontras dengan namanya, bahkan orang-orang bergidik ngeri ketika melihatnya. Tak lama setelah kelahiran Cantik, Dewi Ayu meninggal tanpa pernah melihat wajah anak bungsunya.
Eka Kurniawan menulis cerita dalam novel ini dengan alur maju dan mundur yang cukup kompleks dan banyak konflik. Meski demikian, kemampuan Eka dalam menulis transisi antara pergantian adegan sangat rapi dan halus.
Dua puluh tahun berlalu, Cantik tumbuh menjadi perempuan yang banyak tahu meski hidupnya hanya di dalam rumah. Kemudian sebuah peristiwa besar terjadi dimana Dewi Ayu bangkit dari kuburnya untuk menguak kutukan dan tragedi keluarga.
Para pecinta kisah sejarah mungkin akan menyukai novel ini karena menceritakan banyak fenomena masa lalu yang cukup detail. Mulai dari masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, dan masa setelah kemerdekaan.
Kepiawaian Eka Kurniawan dalam menyajikan bagian sejarah membuat pembaca lupa bahwa buku ini hanyalah fiksi. Tidak hanya sejarah, novel ini juga memuat sisi tradisional Indonesia dengan menghadirkan beberapa tokoh. Yakni mereka yang berhubungan dengan dunia mistis seperti dukun, santet, hantu, dan lainnya.
Hanya saja perlu diperhatikan jika novel ini memiliki banyak istilah sejarah dan istilah sastra yang cukup sulit dimengerti. Ditambah lagi ada banyak tutur bahasa yang cukup vulgar sehingga tidak cocok dengan anak di bawah umur.
Meski demikian, novel ini termasuk bacaan yang sangat menarik dan menyimpan banyak pesan moral yang disampaikan secara tersirat. Bahwa kecantikan bukanlah segalanya dan hanya akan membawa keberuntungan tetapi juga bisa memberi luka.
Kita juga tidak boleh memberi label kepada siapapun termasuk orang yang menurut kita memiliki pekerjaan yang buruk. Sebagaimana Dewi Ayu, terlepas dari dirinya yang seorang pelacur tetapi merupakan seorang ibu yang memberi pelajaran hidup bagi anaknya.
Novel ini juga menegaskan bahwa apa yang disebut karma itu nyata adanya meski tidak ada yang tahu kapan datangnya. Berbuatlah hal-hal baik agar kebaikan mendatangi Anda dan hindari perbuatan buruk agar keburukan tidak mengintai Anda.
Kutipan Terbaik dari Buku Cantik Itu Luka
Meski buku Cantik Itu Luka adalah karya novel pertama Eka Kurniawan, tetapi Anda akan melihat banyak keindahan di dalamnya. Berikut beberapa kutipan terbaik dari buku Cantik Itu Luka yang bisa menjadi pengingat bagi pembacanya.
“Apakah aku perlu memberi rekomendasi ke rumah sakit jiwa?Tak perlu, ia sebenarnya waras bukan main, yang gila adalah dunia yang dihadapinya.”
“Kecemasan datang dari ketidaktahuan.”
“Ilmu hitam sangatlah tidak berguna. Mereka memberimu kekuatan semu, palsu dan artisial, dan tentu saja jahat.”
“Cinta telah memberikan bukti bahwa cinta merupakan kekuatan yang jauh lebih besar dari apapun.”
“Jadilah lelaki sejati, maka aku menyukaimu.”
“Anak membawa rejekinya sendiri-sendiri.”
“Kawin dengan orang yang tak pernah dicintai jauh lebih buruk dari hidup sebagai pelacur.”
Sekian ulasan mengenai buku Cantik Itu Luka karya Eka Kurniawan lengkap dengan kutipan terbaik yang sangat berkesan. Novel ini tidak hanya populer di kalangan pembaca dalam negeri melainkan juga para penggemar internasional.
Jangan sampai Anda ketinggalan dan segera beli buku Cantik itu Luka di Blibli yang dapat diakses secara online. Kemudahan membeli buku di Blibli juga ditambah dengan harganya yang lebih terjangkau karena terdapat promosi dan potongan harga.
Editor :Tim Sigapnews
Source : Rls