Perjalanan Jukung dan AstraPay Sanur Village Festival
Perahu Jukung, Perpaduan Kearifan Nelayan dan Pariwisata di Pesisir Sanur yang Penuh Warna

Pesisir Sanur mencakup kehidupan yang penuh warna yang menyatu dengan pariwisata.
SIGAPNEWS.CO.ID | DENPASAR - Pesisir Sanur mencakup kehidupan yang penuh warna yang menyatu dengan pariwisata. Perahu jukung, yang telah menjadi simbol kearifan dan kebudayaan laut Bali, memainkan melodi harmoni yang mengikuti irama riuh rendahnya kawasan itu.
Pesisir Sanur di Kota Denpasar, Bali, memancarkan kehidupan yang mempesona dan menawan. Di antara keindahan pantai dengan pasir halus dan ombak yang menenangkan, ada cerita menarik tentang perahu jukung yang menjadi cerminan warisan pesisir timur kota ini, seiring dengan dunia seni lukisan yang terkenal di sana. Ketika fajar merekah, para nelayan dengan penuh kecekatan dan kasih, merawat dan memperbaiki kerangka perahu jukung mereka, menambal serat kayu dengan keindahan dan kehangatan batin. Perahu-perahu ini bukan hanya kapal, melainkan sahabat setia bagi para nelayan yang menggantungkan hidup pada laut.
Pantai Sanur adalah karunia para dewa yang telah menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Bagi para pencari ketenangan, tempat ini seperti surga tersembunyi. Namun, kehidupan pesisir tidak hanya tentang ketenangan, melainkan juga tentang perpaduan dengan pariwisata yang menjadi daya tarik utama daerah ini. Salah satu momen penting dalam keterkaitan harmonis ini adalah AstraPay Sanur Village Festival.
Perahu jukung menjadi pilar penting dalam menjaga keberlanjutan alam di pesisir Sanur. Para nelayan memiliki kearifan tentang pentingnya melestarikan laut yang indah dan bermanfaat ini. Persatuan Jukung Tradisional Dewi Satayo Jana Gandhi Sanur, yang terdiri dari puluhan nelayan perahu jukung, tidak hanya berprofesi sebagai nelayan, tetapi juga mendukung kegiatan pariwisata di pesisir. Mereka membantu memfasilitasi tamu-tamu yang ingin beraktivitas di sekitar Sanur, mulai dari memancing hingga berlayar di laut. Keberagaman bercampur dengan kedekatan dalam harmoni yang ceria, dan pantai Sanur menjadi tempat pelangi bagi selera yang beragam.
Sanur Village Festival menjadi perayaan yang melibatkan para nelayan perahu jukung. Parade warna-warni dari 30 perahu jukung di pesisir Sanur menambah semarak acara tersebut. Pada sore harinya, seniman-seniman dari Denpasar dan Bali pada umumnya berkumpul di Pantai Matahari Terbit untuk melukis layar perahu jukung dalam rangka menyambut AstraPay Sanur Village Festival.
Perjalanan para wisatawan di atas perahu jukung juga berfungsi sebagai pengajakan untuk menghargai dan menjaga alam. Melalui pengalaman ini, mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri betapa pentingnya kelestarian terumbu karang dan keragaman hayati laut. Di antara irama harmoni antara perahu jukung, warga nelayan, dan para wisatawan, terciptalah alam semesta penuh cinta di Pulau Dewata.
Pesisir Sanur adalah tempat di mana kehidupan nelayan dan pariwisata berpadu dalam kemesraan. Perahu jukung menjadi simbol kearifan dan keindahan pesisir timur Kota Denpasar. Sementara para wisatawan menikmati perjalanan ajaib, mereka juga diajak untuk menjaga dan melestarikan alam yang mempesona ini. Di antara melodi yang takkan pernah pudar, harmoni perahu jukung, nelayan, dan wisatawan menciptakan alam semesta berwarna-warni yang menggetarkan di Pantai Sanur.
Editor :Tim Sigapnews