Sebanyak 3.967 Orang Jamaah Haji Telah Kembali Ke Riau

Jamaah haji Provinsi Riau yang sudah kembali ke tanah air hingga 18 September 2017 sebanyak 3.967 orang. (Foto: Sigapnews/Istimewa)
Seharusnya JH kloter 10 Batam mendarat di Bandara Hang Nadim Batam pukul 23.00 WIB, namun mengalami keterlambatan satu jam sehingga baru bisa mendarat pada pukul 00.46 WIB Senin," kata Humas Kanwil Kemenag Riau, Mushdalifah di Pekanbaru, Senin (18/9/2017).
Menurut Musdhalifah seperti dilaporkan Ketua Kloter 10 BTH, Afrialsyah Lubis, bahwa yang masih di Arab Saudi 1.060 jamaah, 16 orang wafat, dan 7 orang ditunda kepulangannya karena sakit.
Ia menyebutkan, JH Kloter 10 Batam berjumlah 444 jamaah dengan rincian asal Rokan Hilir 358 jamaah dan Meranti 81 jamaah ditambah dengan 5 orang petugas Kloter. Seorang jamaah tertunda kepulangannya karena sakit yakni Sukinem Abdul Trontiko asal Kabupaten Rokan Hilir.
Berdasarkan sIstem komputerisasi haji terpadu, terdapat satu JH Kloter 10 Batam yang wafat di Arab Saudi atas nama Usman Daud Teno asal Rokan Hilir (Riau).
Terdapat pula empat Jamaah Haji kloter 10 Batam yang mutasi keluar atas nama Sukinem Abdul Trontiko asal Rokan Hilir mutasi ke Kloter (13/37), Nazaruddin Kitan Comel asal Dumai mutasi ke Kloter (07/08), Rowina Yusuf Amat asal Dumai mutasi ke Kloter (07/09), dan Tinur Abdul Kadir Daulay asal Rokan Hulu mutasi ke Kloter (11/58).
Selain itu lima JH yang mutasi masuk ke dalam Kloter 10 Batam antara lain Bahrurrozi Afandi Hasan asal Meranti mutasi dari Kloter (11/58), Jumadi Muin Muhammad asal Rokan Hilir mutasi dari Kloter (11/148), Halewiah Cengkuru Sule asal Rokan Hilir mutasi dari Kloter (11/149), Jufridin Nain Kirah asal Rokan Hilir mutasi dari Kloter (12/74) dan Lasmawati Muhammad Yusuf asal Rokan Hilir mutasi dari Kloter (12/78).
Bupati Rokan Hilir Suyatno yang menymabut kedatangan JH Kloter 10 Batam berharap jamaah haji mampu menjadi teladan masyarakat di Rokan Hilir dan Meranti.
Berbeda dengan kloter lainnya, JH Kloter 10 Embarkasi Batam yang dipimpin oleh Ketua Kloter Afrialsyah Lubis justru memperoleh banyak kemudahan selama melaksanakan ibadah haji.
"Alhamdulillah, selama dalam perjalanan ibadah haji jamaah haji kloter 10 BTH relatif lancar dan tidak menemui kendala yang berarti. Kami yakin ini berkat doa dan kesabaran kita. Memang terdapat jamaah kami yang wafat karena sakit di Musdalifah, namun secara umum semua dimudahkan Allah SWT. Selama wukuf di Arafah kami mendapatkkan lokasi yang terletak di depan jalan sehingga aksesnya mudah," katanya.
Begitupun di Mina, lokasi kami tepat di depan terowongan, sehingga hanya ada satu dua saja jamaah yang tersesat. Padahal selama berada disana kami banyak menemukan dan membantu jamaah haji kloter lain yang tersesat dari seluruh Indonesia.
Dalam melaksanakan setiap rangkaian kegiatan ibadah haji, dia membagi jamaahnya berdasarkan kelompok kecil yang terdiri atas lima orang jamaah saja, sehingga tidak ada yang tersesat.
"Alhamdulillah maktab juga sangat kooperatif. Bahkan kepulangan kami dilepas secara resmi oleh maktab. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh jamaah haji yang sudah bekerja sama dengan tertib dan sabar sehingga perjalanan kita lancar," katanya.(*)
Editor :Tim Sigapnews