Menelusuri ‘Kekaisaran Minangcabo’ Sebuah Peradaban yang Hilang
Literatur dan informasi ini semakin menguatkan aspek aspek akademis yang menjelaskan kenapa setiap perantau yang berasal dari Sumatera Barat menyebut diri mereka perantau “Minang” bukan perantau “Pagaruyuang”.
Cerita rakyat yang menyatakan pergesekan antara budaya jawa dan budaya Minang adalah sebuah ketersesatan narasi yang mengarah pada pemecah belahan identitas kebangsaan. Jika kita dalami keturunan kekaisaran Minangcabo Berasal dari pernikahan yang dilakukan antar kerabat Kerajaan di Sumatera dengan Kerajaan di Jawa.
Dari bukti bukti dokumen dan literatur, kehadiran kekaisaran “Minangcabo” adalah estafet dari Keberadaan kerajaan kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Dimana dalam sejarah dan literatur para raja raja yang menjadi pendiri Kekaisaran “Minangcabo” masih anak dan keturunan dari pendiri kerajaan majapahit dan Sriwijaya sebelumnya.
Berdasarkan penemuan ini, kami sebagai yayasan yang menjadi penerus dan pewaris Kekaisaran Minangcabo dari garis keturunan “Manangkirang”. Menghimbau para Akademisi, Peneliti dan Pecinta Sejarah, atau Bagian keluarga yang masih memegang penanda bukti bukti otentik dari keberadaan Kekaisaran “Minangcabo” untuk memperdalam serta membuka informasi tersebut melalui karya akademis, tulisan mendalam atau melalui proses menghubungkan kembali garis sejarah yang hilang dalam sejarah Nusantara.
Pentingnya merevitalisasi, serta mengaktualisasi bukti bukti sejarah ini untuk mendorong identitas kebangsaan besar dari Bangsa Indonesia. Selain itu, untuk memberikan alternatif kepada generasi bangsa, bahwa nilai nilai ke Nusantaraan mengakui perbedaan serta keragaman pada Bangsa Indonesia. ini adalah bukti Indonesia adalah Bangsa yang besar dan bersejarah, serta pernah memiliki kekaisaran seperti bangsa besar lainya di dunia.
Read more info "Menelusuri ‘Kekaisaran Minangcabo’ Sebuah Peradaban yang Hilang" on the next page :
Editor :Tim Sigapnews
Source : Yayasan Radjo Radjo Aur duri