Pemkab Bojonegoro dan BPS Gelar Literasi Statistik untuk Data Berkualitas

Pemkab Bojonegoro dan BPS Gelar Webinar Literasi Statistik, Wujudkan Data Berkualitas untuk Pembangunan
SIGAPNEWS.CO.ID | BOJONEGORO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkolaborasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Bojonegoro menggelar webinar literasi statistik, Rabu (5/3/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan data statistik guna mendukung kebijakan berbasis data yang akurat.
Kepala Dinas Kominfo Bojonegoro, Heri Widodo, menegaskan bahwa Pemkab Bojonegoro terus berupaya menyukseskan tata kelola Satu Data Indonesia. Kabupaten Bojonegoro telah mengikuti Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) sejak masa uji coba pada tahun 2022, dengan peningkatan implementasi dari tahun ke tahun.
"Kita terus berbenah, baik dari aspek kelembagaan, SDM, teknologi, maupun koordinasi dengan penyedia data agar penyelenggaraan statistik semakin berkualitas," ujar Heri.
Ia menambahkan bahwa Pemkab Bojonegoro juga berupaya memanfaatkan data statistik untuk penguatan sistem statistik nasional, sehingga perencanaan kebijakan di daerah menjadi lebih terarah dan efektif.
Sementara itu, Kepala Bidang Layanan E-Government Kominfo Bojonegoro, Luki Pangudiono, menjelaskan bahwa literasi statistik bertujuan memberikan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan kepada publik dalam mengelola serta menganalisis data secara efektif.
"Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan indeks pembangunan statistik di Kabupaten Bojonegoro meningkat, sehingga pemanfaatan data semakin optimal," kata Luki.
Kepala BPS Bojonegoro, Kiki Ferdiana, mengungkapkan bahwa setiap tahun dilakukan penilaian Indeks Pembangunan Statistik (IPS) untuk mengukur penyelenggaraan statistik sektoral. Pada tahun 2023, nilai IPS Bojonegoro mencapai 2,49 dan meningkat menjadi 2,58 pada tahun 2024, meskipun masih dalam kategori cukup.
"Dengan meningkatnya literasi statistik di OPD dan masyarakat, kebijakan yang diambil pemerintah dapat lebih tepat sasaran," jelas Kiki.
Kiki juga menjelaskan bahwa peran data statistik dalam pembangunan terbagi menjadi data makro dan data mikro. Data mikro digunakan sebagai sasaran program pembangunan, sedangkan data makro berfungsi untuk perencanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan.
"Data makro dan mikro harus saling terhubung dan konsisten agar kebijakan yang dihasilkan lebih akurat dan efektif," tutupnya.
Dengan adanya literasi statistik ini, diharapkan Bojonegoro semakin maju dalam pengelolaan data, mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berbasis bukti.
Editor :Tim Sigapnews